"Mengenai pose tiga jari ya mungkin ditanyakan sendiri saja ke BTP. Tapi bisa jadi karena aspirasi politik BTP yang berlabuh ke PDI Perjuangan sebagai rumah besar kaum nasionalis," ungkap politikus PDIP Charles Honoris kepada wartawan, Kamis (24/1/2019).
Jokowi bersama Ma'ruf Amin maju sebagai capres-cawapres 2019 nomor urut 01 sehingga pose satu jari atau jempol menjadi ciri khasnya. Sementara itu, Prabowo-Sandiaga nomor urut 02.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Charles juga menepis pernyataan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade. Andre mengatakan Ahok sebaiknya merasakan kondisi rakyat yang kini hidup semakin sulit akibat ekonomi nyungsep.
Menurut Charles, Ahok sudah berpengalaman dalam mengelola pemerintah. Sang sahabat pun disebutnya paham mengenai kinerja Jokowi dalam mengelola pemerintah karena pernah bekerja bersama-sama saat memimpin DKI Jakarta lalu.
"BTP berpengalaman dalam mengelola pemerintahan. Bersama-sama dengan Jokowi BTP sempat bekerja membangun Ibu Kota. Hasil kerjanya pun banyak mendapatkan apresiasi, bukan saja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Jokowi dan BTP memiliki gaya kepemimpinan yang seirama. Mengelola pemerintahan dengan transparan, akuntabel, dan profesional," sebut Charles.
![]() |
Anggota Komisi I DPR ini juga yakin Ahok akan tetap mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Charles mengatakan Ahok sudah paham betul pribadi Jokowi yang ingin berbuat banyak untuk masyarakat.
"Jadi saya rasa sudah sewajarnya apabila BTP mendukung Jokowi untuk kembali menjadi presiden karena tahu akan kinerja sosok Jokowi dan apa yang terbaik untuk masa depan Indonesia," tuturnya.
Seperti diketahui, Ahok berpose 3 jari saat menjalani pengambilan sidik jari sebelum bebas dari penjara hari ini. Staf Ahok dari Tim BTP, Ima Mahdiah, menceritakan Ahok sempat bilang bahwa posenya itu menyatakan bukan nomor 1 atau 2, tapi 3.
Baca juga: Djarot: Ahok Ingin Masuk PDIP |
Pernyataan Ahok itu kemudian dinilai Andre Rosiade sebagai pertanda eks Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah tak yakin kepada Jokowi. Ia juga berharap Ahok bisa melihat situasi bangsa lebih jernih selepas menjalani masa tahanan di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
"Bisa juga pose 3 jari ini menunjukkan Pak Ahok tidak yakin mendukung Pak Jokowi. Mungkin beliau mulai tidak yakin Pak Jokowi menang, karena melihat tren di masyarakat," kata Andre.
"Harapan saya, Pak Ahok bisa merasakan rakyat sekarang hidup makin sulit. Ekonomi nyungsep, pekerjaan sulit, ya mudah-mudahan Pak Ahok bisa bijak memandang hal ini dan bisa mendukung sesuai keinginan rakyat. Rakyat ini sekarang ingin perubahan, 2019 Prabowo presiden," lanjut politikus Gerindra itu.
Soal niat Ahok yang ingin masuk PDIP dilontarkan oleh sahabatnya yang lain, Djarot Saiful Hidayat, yang juga politikus PDIP. Mantan pasangan Ahok di Pilgub DKI tersebut mengatakan Ahok ingin masuk PDIP karena selalu membelanya.
"Karena yang berani betul di garis depan, ketika ada yang melawan Pancasila, ketika ada yang menghina seseorang warga negara, mencaci, membenci, dan sebagainya, yang berani paling depan adalah PDI Perjuangan. Ini betul. Makanya dia bilang, 'kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan'," ucap Djarot menirukan pesan Ahok saat konsolidasi PDIP di kantor DPC PDIP Sleman, Yogyakarta, Senin (25/11/2018).
Saksikan juga video 'Ahok Bebas, AHY: Semoga Bisa Berkontribusi':
(elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini