Diduga Penjambret, Pria Bertato Tengkorak Tabrak Trotoar Saat Kabur

Diduga Penjambret, Pria Bertato Tengkorak Tabrak Trotoar Saat Kabur

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 23 Jan 2019 13:38 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Pria berinisial Y (23) ini terbaring tidak sadarkan diri di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Pria bertato tengkorak di lengan kanannya itu diduga sebagai pelaku jambret ponsel milik warga Selasa (22/1) malam tadi.

Meski matanya masih tertutup sesekali tubuh Y berontak, salah satu tangannya terikat borgol ke brangkar rumah sakit. Menurut polisi sejak diamankan malam tadi, kondisinya masih belum membaik.

"Kita fokus kepada kesembuhannya dulu, lagipula dia masih belum sadar sejak malam tadi. Dia mengalami kecelakaan setelah diduga melakukan penjambretan ponsel milik warga di Jalan RE Martadinata," kata Kasatreskrim Polresta Sukabumi, AKP Budi Nuryanto, Rabu (23/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kondisi tidak sadarkan diri, polisi belum bisa memintai keterangan apapun. Sejauh ini petugas baru memintai keterangan dari korban dan sejumlah saksi mata.

"Ada korban melapor jadi korban penjambretan, pria ini diduga sebagai pelakunya. Sayangnya barang bukti ponsel yang dikabarkan diambil sudah tidak ada di tangannya ketika polisi mendatangi TKP kecelakaan malam tadi," lanjut Budi.

Informasi yang diperoleh detikcom, aksi penjambretan terjadi di jalan RE Martadinata sekitar pukul 21.30 WIB, malam tadi. Korbannya seorang perempuan yang sedang menunggu angkutan umum. Pelaku menggunakan motor matic datang mengambil ponsel korban dan langsung tancap gas ke arah Stasiun Timur.

Usai mengambil ponsel korban, pelaku memacu kendaraannya ke arah Stasiun Timur saat melintasi perempatan Jalan Ahmad Yani pelaku diduga menerobos lampu merah.

Dalam waktu yang bersamaan dari arah Ciaul muncul kendaraan lain hingga kendaraan pelaku hilang keseimbangan dan menghantam trotoar. Pelaku jatuh tidak sadarkan diri, warga yang datang kemudian menolong pelaku dan membawanya ke rumah sakit.

Sejumlah warga mengaku tidak tahu korban adalah pelaku penjambretan dan mengira pelaku sebagai korban kecelakaan. Polisi yang datang ke tempat kejadian juga tidak menemukan ponsel milik korban di tangan pelaku.

"Posisi saat polisi sudah banyak warga, tidak ada yang menghakimi karena situasinya saat itu dia dikira sebagai korban kecelakaan," tandas Budi. (sya/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads