Peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/12/2018) ketika api melalap sebuah rumah di Jalan Manggar, Koja, Jakarta Utara. Dalam video yang viral terdengar suara beberapa orang dengan penuh emosi menyuruh petugas pemadam kebakaran masuk ke lokasi. Beberapa orang itu bahkan menghina para petugas 'makan gaji buta' karena lambat datang dan tidak cepat melakukan proses penanganan.
Video itu awalnya berasal dari akun YouTube salah satu petugas pemadam kebakaran Jakarta Utara bernama Fikri Naufal. Dia mengunggah video itu dengan judul 'DICACI MAKIPUN KAMI AKAN TETAP BERTUGAS! Jaya65! #10 Kebakaran Jakarta Utara' dan kini video di akunnya itu sudah ditonton lebih dari 203.000 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fikri mengisahkan peristiwa dimaki saat sedang hendak memadamkan kebakaran itu. Dia mengatakan kejadian tersebut hanya kesalahpahaman warga. Menurut Fikri, ia bersama timnya tidak sengaja memperlambat gerakan, melainkan menunggu aliran air lain.
![]() |
"Terus saya ditugasin sama komandan saya untuk posisi penyerangan di depan. Kita melewati gang sempit dan saya keluar sudah melihat petugas kami dan warga yang saling membantu untuk menarik selang untuk menyuplai air. Tapi saat itu air sudah menipis di tangki dan kendala memang terjadi di suplai air karena sumbernya jauh. Jadi kita sambil menunggu untuk mengambil air di got," ujar Fikri ketika ditemui di kantor Damkar Jakut, Jalan Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (22/1/2019).
Saat itu, petugas kesulitan menyedot air dari got karena debitnya yang kecil serta banyak sampah dan lumpur. Ketika itulah terjadi kesalahpahaman dengan warga.
"Saat itu warga salah paham. Jadi warga itu menyuruh kami untuk terus masuk, padahal airnya belum ada. Terus kami dicaci, dimaki, disiram dengan air. Sampai ada bapak-bapak yang mendorong salah satu dari kami untuk masuk. Terus dibilang makan gaji butalah, telat datanglah," ucapnya.
Caci maki itu tidak membuat emosi Fikri dan rekan-rekannya terpancing. Mereka memilih diam dan mencari cara untuk segera memadamkan kebakaran.
"Kami nggak emosi, biasa aja. Kita nggak menghiraukan warga yang emosi itu. Karena kami bertekad ingin sesegera mungkin memadamkan api. Nggak emosi sih, saya hanya kaget saja, sudah diam saja nggak pikir-pikir apa. Ibaratnya angin lalu sajalah, besok ya sudah lupa," kata Fikri, yang baru setahun jadi petugas pemadam kebakaran.
Pada akhirnya, kebakaran bisa dipadamkan. Seusai pemadaman, warga yang awalnya berkerumun pun mulai pergi satu per satu.
"Saya nggak ambil hati, pas selesai saya nggak ada dendam atau apa. Ya sudah ngalir gitu saja," tuturnya
Fikri sendiri memang selalu siap dengan kamera ketika bertugas menjadi pemadam kebakaran. Tapi tidak semua video diunggah ke YouTube.
"Tergantung kalau memang boleh dipublikasikan. Saya juga ngobrol dulu dengan kepala regu saya. Cuma untuk yang viral ini saya nggak minta izin. Dia tahunya pas sudah viral saja, nggak nyangka juga. Karena viralnya itu juga telat, dua minggu setelah kejadian baru viral," cerita Fikri.
Di akun YouTube Fikri, ada komentar dari akun Aditya Safar yang mengaku sebagai warga kompleks yang kebakaran. Dia memberi penjelasan soal peristiwa di video yang viral itu. Begini penjelasannya:
Assalamualaikum wr wb
Saya selaku warga komplek imigrasi mengucapkan banyak terima kasih kepada pemadam kebakaran yang bertugas pagi hari itu saya akan mengklarifikasi beberapa hal terhadap video pemadaman di komplek imigrasi :
1. Saya mengklarifikasi bahwa benar pemadam kebakaran datang di lokasi dengan cepat.
2. Saya mengklarifikasi bahwa warga yang mencaci maki dengan bentuk omongan, hingga mendorong untuk masuk, dan menyiram petugas itu bukan salah satu dari warga komplek imigrasi.
3. Bila dilihat komplek kami agak berdempetan dengan beberapa gangan lain (warga lain) banyak yang melihat di depan lokasi kejadian. (saya pun tidak kenal warga mana yang mencaci BPK)
4. Bila dilihat dari video yang bapak pertama datang (di tanah kosong bebatuan). Warga kami mayoritas pada menjaga rumahnya masing masing, dan yang ke lokasi kebakaran hanya pak RT dan warga saya yang mengantarkan bapak ke lokasi melalui gangan sempit.
5. Kebanyakan warga kami membantu memadamkan di tanah kosong yang penuh batu.
Sekali lagi Saya mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya kepada pemadam kebakaran yang bertugas. Tetap semangat.
Wassalamualaikum wr.wb
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini