Dwitunggal adalah sebutan untuk pasangan Presiden Sukarno dengan Wakil Presiden M Hatta. Sebutan ini menggambarkan kepaduan di antara keduanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekompakan di antara keduanya disebut merupakan bekal untuk memimpin bangsa. Karena saat terpilih, Prabowo-Sandiaga harus menjalankan pemerintahan selama lima tahun.
"Kekompakan dua pasang calon kami itu sinyal baik. Bukan hanya saat debat tapi saat running the government," ucap Sudirman Said.
Menurut Sudirman Said, beberapa aksi Prabowo dan Sandiaga memecah kekakuan debat capres pada Kamis (17/1) lalu. Kedua pasangan calon, termasuk pasangan calon nomor 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin seharusnya bisa lebih santai dan menghibur saat debat.
"Pasangan Prabowo-Sandiaga saya apresiasi karena membaringkan warna. Pemilu ini adu kebaikan bukan permusuhan. Adegan joget jadi kekuatan, itu kan hal sederhana," kata mantan Menteri ESDM itu.
Terpisah, Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar mengucapkan hal yang sama. Ia menyamakan Prabowo-Sandiaga dengan pasangan proklamator kemerdekaan RI, Sukarno-Hatta.
"Yang jelas kami dorong Prabowo dan Sandi tampil otentik, mereka harus melengkapi, ceria, gembira dan tidak semua yang ngomong Prabowo terus, jadi berbagi peran," kata Dahnil di salah satu kafe yang berada di bilangan Jl KH Wahid Hasyim, Jakpus, Sabtu (19/1).
"Kami ingin menunjukkan, kami adalah Dwitunggal. Kalau dulu ada Dwitunggal Sukarno-Hatta, sekarang Dwitunggal, Prabowo-Sandi. Pak Prbaowo leader, Pak Sandi eksekutor," tambahnya.
Saksikan juga video 'PARA Syndicate Sebut Debat Perdana Pilpres Masih Icip-Icip':
(aik/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini