Samsul dibebaskan dari penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina Selatan itu pada Selasa (15/1). Samsul dipulangkan dan diserahterimakan ke keluarga oleh Wamenlu AM Fachir hari ini, Jumat (18/1/2019). Serah-terima itu disaksikan oleh Duta Besar RI Manila Sonny Sarundajang serta Wakil Bupati Majene H Hidayat.
"Pembebasan ini melibatkan proses yang sangat sulit dan berbahaya. Namun hal tersebut dilakukan oleh pemerintah demi melindungi nyawa WNI-nya. Karena itu, rasa syukur kita dengan hal ini agar diekspresikan sebaik mungkin. Apalagi masih ada dua sandera yang belum bebas," ujar Fachir dalam sambutannya di depan keluarga seperti dalam keterangan tertulisnya.
Samsul Saguni diculik di perairan Pulau Gaya, Semporna, Sabah, pada 11 September 2018. Samsul disandera oleh kelompok kriminal bersenjata di Pulau Sulu, Filipina Selatan, selama 4 bulan 4 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Bupati Majene menjelaskan pihaknya dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat tidak lagi mengizinkan warganya bekerja sebagai nelayan di Sabah, Malaysia. Sebagai alternatif, pemda mendorong pengembangan industri penangkapan ikan laut di daerahnya.
"Kami tidak ingin mereka kembali bekerja di Sabah, Malaysia. Kami bersama Pemerintah Provinsi sudah membeli kapal dan mempekerjakan para nelayan eks Sabah ini, termasuk Saparudin yang bebas pada 2017. Insyaallah Samsul juga akan bekerja di situ," papar Hidayat. (idh/bag)