Hingga saat ini, dampak tanah membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Sedangkan kendaraan roda dua masih bisa melintas meski harus sangat hati-hati karena kondisi jalan berlumpur terkena material longsor.
Salah satu warga Lawen, Tarlim mengatakan, ada tiga desa yang terdampak jalan longsor tersebut. Yakni desa Pingitlor, Pasegeran dan Lewan. Sementara, aktivitas pendidikan serta ekonomi dari tiga desa tersebut tersendat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat tanah longsor ini, sebagian pengendara sepeda motor nekat melintas di lokasi longsor. Hanya kata dia, harus lebih berhati-hati karena jalan licin.
![]() |
"Anak-anak sekolah banyak yang membawa motor dan tetap nekat lewat sini," ujarnya.
Longsor tersebut awalnya dipicu karena adanya tanah gerak di titik longsor. Namun, akibat tingginya intensitas hujan akhirnya jalan kabupaten ini longsor.
"Kemarin sore masih bisa dilewati, tetapi mulai hari ini sudah tidak bisa dilewati," jelasnya.
Warga lainnya Winoko menuturkan, sementara ini untuk ke desa tersebut harus memutar melalui Desa Sirongge. Hanya, jarak tempuh menjadi lebih jauh sekitar 7 kilometer.
"Kalau jalan lain ada, tetapi itu jadi memutar lebih jauh," terangnya.
Petugas PMI Banjarnegara Budiyanto mengatakan, untuk pejalan kaki dialihkan dengan membuat jalur alternatif. Sementara untuk jalan utama tengah diperbaiki dengan cara diperkeras.
"Sekarang untuk yang jalan kaki sedang dibuatkan jalur alternatif. Tetapi ini di sini hujan lagi jadi tetap belum bisa dilewati," kata dia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini