"Jadi waktu saya masih muda, spesialisasinya adalah bidang antiteror. Saya bersama Pak Luhut Panjaitan membentuk pasukan antiteror pertama. Jadi saya mengerti dan paham," kata Prabowo dalam debat capres-cawapres di Hotel Bidakara, Pancoran Jakarta, Selatan. Pernyataan ini dilontarkan capres nomor urut 02 itu ketika memasuki tema terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sat-81 berawal dari keberhasilan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha/Kopassus) membebaskan sandera oleh teroris yang membajak pesawat Garuda DC-9 Woyla di Thailand pada 31 Maret 1981. Operasi Kopassandha tersebut di bawah komando Benny Moerdani, yang saat itu menjabat Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) ABRI.
Luhut Binsar Pandjaitan merupakan komandan pertama Sat-81 . Sementara itu, Prabowo menjabat sebagai wakil. Di masa awal pembentukan Sat-81, Luhut dan Prabowo harus dikirim ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman untuk mempelajari upaya penanggulangan teror.
Sekembali ke Indonesia, keduanya dipercaya menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha, yang akan ditugaskan bergabung ke Sat-81.
Ciri khas dari pasukan ini adalah bergerak dalam unit kecil dengan durasi penyelesaian singkat dalam menanggulangi serangan teroris. Bunyi visi-misi Sat-81 adalah: tidak diketahui, tidak terdengar, dan tidak terlihat.
Simak Juga 'Visi-Misi Jokowi-Ma'ruf Vs Prabowo-Sandi di Debat Perdana':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini