"Pemprov sudah beri solusi JPM (skybridge) yang notabene untuk pedagang. Nah yang tidak kebagian di atas sudah dikasih solusi, (di) Blok F lantai 7 tetapi mereka berdalih tidak laku," kata Aries saat dihubungi, Kamis (17/1/2019).
Aries menegaskan, pihaknya sudah memberikan tiga kali peringatan kepada PKL yang masih bertahan di sepanjang trotoar Tanah Abang. Sesuai Perda Nomor 8 Tahun 2017, trotoar tidak boleh digunakan untuk berjualan.
Saat penertiban dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB, diduga ada provokator yang memancing emosi para PKL Tanah Abang. PKL pun diserang saat mengangkut barang-barang PKL.
"Disulut provokator, dipanas-panasi sehingga pedagang terusik dengan melakukan perlawanan. Petugas dikejar, ditimpuk batu, kena 2 orang luka memar di badan," imbuh Aries.
Personel Satpol PP menurutnya rutin melakukan patroli menyisir PKL di trotoar. Penindakan dilakukan setelah PKL lebih dulu mendapat peringatan.
Baca juga: Penertiban PKL di Tanah Abang Berujung Ricuh |
"Dengan adanya skybridge, instruksinya sudah tidak boleh ada pedagang melakukan kegiatan di trotoar. Kita lakukan patroli penyisiran, penghalauan, tapi tidak efektif kalau hanya penyisiran. Kita lakukan preventif, kita angkut barangnya yang masih bandel," tegas Aries.
Polisi mengamankan tiga orang dalam kericuhan PKL di Tanah Abang. Satu orang di antaranya terekam video saat mengejar Satpol PP sambil membawa tongkat kayu.
"Yang tiga ini diduga memprovokasi, ada salah satu terlihat rekaman video dia lari-lari sambil bawa tongkat kayu mengejar Satpol PP. Yang dua masih diperiksa lagi perannnya," kata Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono terpisah.
Satu kendaraan operasional Satpol PP yang dirusak massa dibawa ke Polsek Tanah Abang. Polisi juga menyita tongkat kayu dan batu yang digunakan massa saat kericuhan. (fdn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini