Wanita Kanada Ditahan dan Dibully Saat Transit di Bandara China

Wanita Kanada Ditahan dan Dibully Saat Transit di Bandara China

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 17 Jan 2019 10:59 WIB
Ilustrasi (REUTERS/Thomas Peter)
Beijing - Seorang wanita Kanada bersama putrinya sempat ditahan otoritas China saat transit di Bandara Beijing sebelum melanjutkan penerbangan ke Toronto. Saat ditahan singkat, wanita Kanada itu mengaku dibully dan diintimidasi oleh petugas keamanan bandara.

Insiden ini terjadi saat Kanada dan China tengah bersitegang akibat penangkapan petinggi perusahaan telekomunikasi ternama China, Huawei, Meng Wanzhou pada Desember 2018. Meng ditangkap di Vancouver oleh otoritas Kanada atas permintaan otoritas AS.

Penangkapan Meng itu diikuti dengan penangkapan dua warga Kanada yang dituduh mengancam keamanan negara oleh otoritas China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dilaporkan surat kabar Kanada, The Globe and Mail dan dilansir Reuters, Kamis (17/1/2019), insiden terbaru ini melibatkan seorang wanita Kanada bernama Ti-Anna Wang yang dibawa keluar pesawat oleh enam polisi. Penahanan terjadi setelah Wang mendarat untuk transit di Beijing dari Seoul, Korea Selatan.

Wang dipisahkan dari suaminya dan ditahan bersama putrinya selama lebih dari dua jam.

"Sungguh cobaan yang mengejutkan, menakutkan dan tak berperasaan serta tanpa alasan, selain untuk membully, menghukum dan mengintimidasi saya dan keluarga saya," ujar Wang seperti dikutip dari emailnya kepada Kepala Pusat HAM Raoul Wallenberg yang berbasis di Montreal, Irwin Cotler.


Dilaporkan The Globe and Mail bahwa selama ditahan, Wang dilarang memakai telepon genggam dan laptop miliknya. Dia juga tidak diizinkan menghubungi Kedutaan Besar Kanada. Wang juga menyebut dirinya tidak diizinkan melanjutkan penerbangan ke Toronto, Kanada dan dipaksa terbang kembali ke Korsel.


Tonton video: Awali 2019, Huawei Suguhkan Ponsel untuk Milenial

[Gambas:Video 20detik]



Alasan penahanan Wang tidak diketahui pasti. Namun kelompok HAM, Human Rights in China, menyebut bahwa ayah Wang, Wang Bingzhang, merupakan seorang aktivis prodemokrasi yang diculik oleh agen intelijen China di Vietnam tahun 2002 lalu.

Ayah Wang kemudian dijebloskan ke penjara dengan masa hukuman seumur hidup atas dakwaan spionase dan terorisme. Pekan lalu, Wang sempat dilarang masuk ke China meskipun dia memiliki visa resmi, ketika dia mendarat di Bandara Hangzhou untuk mengunjungi ayahnya yang dipenjara.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads