"Sebelumnya banyak tawuran, banyak perkelahian, itu dia berani dan tidak ada takut-takutnya itu ya sebabnya apa? Salah satunya itu dengan penggunaan obat-obatan ini dan mereka bawa sajam dengan gagah perkasanya," kata Kapolsek Kembangan Kompol Joko Handoko kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Adapun obat-obatan yang kerap disalahgunakan oleh kalangan pelajar adalah golongan G. Obat-obatan itu diminati para pelajar karena harganya murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi meyakini temuan ini berkaitan erat dengan siklus peredaran narkoba di kalangan pelajar dan anak muda. Polisi kemudian mengembangkan penangkapan ketiganya, sehingga akhirnya gudang tempat penyimpanan narkoba di sebuah sekolah di Jakarta Barat terbongkar.
Tidak sampai situ, polisi juga menemukan tempat penyimpanan narkoba di sebuah apartemen di Jakarta Barat dari jaringan yang sama. Di situ polisi menemukan 7.910 butir obat-obatan golongan IV.
"Itu ternyata ada di wilayah apartemen ini di salah satu kamar. Memang kamar itu tidak ditempati, kamar itu hanya untuk penyimpanan ini dan itu tidak ditinggali siapa pun. Mereka hanya datang sesekali, keluar ngambil barang, masuk barang dan distribusi," paparnya.
Polisi masih mengejar bandar berinisial BD dalam kasus ini. Polisi menduga jaringan ini memproduksi narkotika di tempat lain.
"Dari hasil pengembangan kami ini memang diduga ada tempat produksi di tempat lain, jadi bukan produksi dari pabrikan resminya. Di sini memang ada nama pabriknya, tapi pabriknya sendiri sudah tidak melakukan produksi. Dari segi pengawasan rutin secara berkala tiap tahun, kita mengaudit ke pabrik maupun farmasi," terang Joko.
Tonton video 20detik saat 'Kelabui Polisi, Narkoba Disembunyikan di Sekolah':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini