"Saya mengusulkan agar debat besok itu jangan kayak cerdas cermat, cerdas tangkas. Harus betul-betul saling nguji. Harus seperti pencak silat. Mukul tapi tidak sampai melukai. Harus istilahnya tos-tosan. Pol-polan," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Menurutnya, tak perlu ada 'ewuh pakewuh' atau sungkan antara Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Fahri mengingatkan debat capres-cawapres merupakan sajian bagi rakyat untuk menentukan pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan seperti orang ada perjanjian di belakang layar. Tampil saja. Habis-habisin saja. Saya kira kita ingin menonton pertandingan yang lebih seru dari sepakbola," lanjut Fahri.
Apalagi, menurut Fahri, tema dalam debat pertama besok mencakup isu-isu penting. Tema debat adalah hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.
"Menurut saya, tema yang paling penting dari semua debat ya, besok. Karena tentang konsepsi dasar, tentang negara hukum, tentang demokrasi kita, tentang konsepsi cara kerja dari demokrasi, dan negara hukum yang demokratis dalam menghadapi isu-isu korupsi, terorisme, narkoba, dan lain-lain," kata Fahri.
Simak Juga 'Ribuan Pasukan Polda Metro Siap Kawal Debat Perdana Pilpres 2019':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini