Pjs. General Manager MOR II Sumbagsel, Aji Anom mengatakan budaya Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) adalah kunci tercapainya keberhasilan bisnis.
"Aspek HSSE menjadi fokus dan prioritas utama seluruh insan Pertamina, menjadi pondasi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia serta kunci mewujudkan kemandirian energi nasional. Zero Fatality harus bisa dicapai," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (15/01/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Istana Respons Prabowo soal BUMN Bangkrut |
Rangkaian kegiatan ini bertujuan sebagai awareness bagi transportir bagi keselamatan transportasi darat.
Menurut HSSE Manager Region II Sumbagsel Hendrix Eko Vebriono, transportasi darat yakni mobil tanki menjadi moda transportasi utama dalam bisnis Pertamina untuk mengirimkan energi bagi masyarakat, hingga ke pelosok negeri.
"Ada 11 Corporate Life Saving Rules di Pertamina sebagai bentuk implementasi budaya HSSE, saat ini ditambahkan satu (1) jadi 11 + 1, yakni safety driving. Berdasarkan pengalaman kami, kecelakaan lalu lintas bisa sangat merugikan, dan kami ingin memastikan insiden terkait laka lantas bisa terus diminimalisir, dan kami merangkul para transportir untuk mewujudkan hal tersebut," ungkap Hendrix.
Materi tentang keselamatan transportasi darat salah satunya diisi oleh Berno Syamsul, HSSE PT Pertamina (Persero) di bidang safety Management. Menurut Berno, insiden terkait laka lantas mobil tanki mayoritas disebabkan oleh faktor manusia, baru disusul oleh faktor eksternal dan faktor teknis.
"Perilaku saat mengemudi, kelelahan, dan kompetensi pengemudi itu sendiri biasanya penyebab utama laka lantas mobil tanki. Karenanya, kita bersama-sama dengan transportir harus terus mengevaluasi dan melakukan penyegaran berkala memastikan budaya HSSE juga tertanam di masing-masing Awak Mobil Tanki (AMT)," papar Berno.
Selain itu, Berno juga terus mengingatkan perusahaan transportir untuk mengawasi baik AMT maupun kendaraannya. Menurutnya, pengawasan yang baik akan meminimalisir insiden karena sifatnya dapat mencegah.
"Jangan diawasi dan dievaluasi setelah terjadi insiden, tapi berkala," paparnya lagi.
Salah satu transportir di wilayah Lampung Ujang yang mengikuti kegiatan awareness ini mengatakan kegiatan ini mempererat budaya HSSE Pertamina dengan transportir sehingga akan tercipta sinergi yang makin baik.
"Selama ini Pertamina memang mewajibkan aturan K3 yang ketat, dan kami mengerti bahwa itu demi keselamatan bersama. Dengan kegiatan seperti ini, kami bisa melihat penyebab besar laka lantas, dan dengannya kami bisa evaluasi, membuat inovasi, dan bahu membahu untuk selalu mengingatkan pentingnya HSSE dalam bekerja," tutur Ujang.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini