"Kita temukan juga barang bukti alat pengisap sabu. Ini digunakan oleh 3 tersangka digunakan, dipakai di lingkungan sekolah saat sekolah sepi dan saat sekolah tidak ada siswa lagi dia menggunakan sabu bertiga," jelas Kapolsek Kembangan Kompol Joko Handono saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Barat, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (15/1/2019).
Ketiga tersangka menjadi pengedar sekaligus kurir jaringan narkotika di sebuah lapas. Mereka tertarik menjadi kurir karena iming-iming narkoba gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya awalnya sebagai pemakai. Lama-kelamaan mereka diperkenalkan dengan jaringan hingga akhirnya menjadi kurir.
"Ditawari sebagai kurir dan dia bersedia dengan diiming-imingi uang dan gratis pakai. Kurang-lebih dia mula coba sabu ini kurang-lebih 6 bulan, karena sebelumnya dia mencoba obat-obatan mulai dari yang ringan dulu, meningkat diajak temannya menggunakan sabu," paparnya.
Selain sabu, polisi menyita ribuan pil obat-obatan Golongan IV. Obat-obatan itu di antaranya Aprozolam, Nerpozam, Tramadol, dan Heximer.
"Terkait peredaran sabu dan obat-obatan, ini karena obat-obatan ini sering digunakan oleh anak-anak yang kami temukan pada saat melakukan tindak pidana. Sebagai contoh melakukan begal atau curanmor. Sebelumnya dia mengkonsumsi obat-obatan ini untuk meningkatkan keberanian, kemudian meningkatkan kecepatan kalau dia lari dan sebagainya itu pengakuan pelaku," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini