"Setahu saya, seingat saya sejak 2014 dia (Marzuki pendukung) Pak Jokowi. Ya nyanyi di Alun-alun (Yogyakarta) waktu kampanye itu, Mas Juki (Marzuki) itu," ujar Bambang saat dimintai konfirmasi wartawan, Selasa (15/1/2019).
"Jadi setahu saya sejak 2014 Mas Juki (Marzuki) CS mendukung Pak Jokowi dan bikin lagu-lagu untuk Pak Jokowi. Karena waktu tahun 2014 kan saya ketua tim kampanye (Jokowi)," jelas Ketua DPD PDIP DIY ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, nama Kill the DJ memang sedang menjadi perbincangan. Penyebabnya karena dia keberatan lirik lagu ciptaannya, 'Jogja Istimewa', diubah oleh relawan paslon capres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Melalui akun Twitternya, Kill the DJ mengaku keberatan dengan perubahan lirik tersebut. Dia pun berencana melaporkan pengubah lirik 'Jogja Istimewa' ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siang nanti.
Adapun TKD KIK DIY, lanjut Bambang, mendukung penuh langkah Kill the DJ. Mereka juga menyiapkan tim advokasi atau tim pendamping hukum untuk membantu langkah-langkah Kill the DJ.
"Baik TKD maupun TKN mendukung penuh supaya Mas Marzuki untuk melaporkan kepada pihak polisi. Ini pelanggaran hak cipta sekaligus juga pelanggaran terhadap masyarakat Yogya, itu kan lagunya Yogya," tegas Bambang.
Menurut Bambang, mengubah lirik lagu untuk kepentingan kampanye sebenarnya tidak dilarang, termasuk lagu 'Jogja istimewa'. Asalkan perubahan lirik tersebut atas persetujuan penciptanya.
"Sesuai dengan hak cipta lagu-lagu harusnya bergitu (izin). Jadi baik-baik lah ngomong sama penciptanya. Jadi dalam arti apapun bentuk penjiplakan kita pasti tidak boleh," pungkas dia.
Saksikan juga video 'Kill The DJ akan Polisikan Tim Kampanye Prabowo-Sandi':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini