"Kami dari Majelis Ulama Indonesia mengapresiasi ide tersebut. Saya kira ini kan menjadi pemimpin bangsa. Alquran itu kami orang Islam tentu menjadi satu hal yang esensial, mendasar," ujar Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM) MUI, Lukmanul Hakim, setelah bertemu IDA di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Lukmanul menilai tes baca Alquran tersebut tidak akan memberatkan sang paslon, yang keempatnya beragama Islam. Sebab, tes baca Alquran yang direncanakan IDA itu hanya sebatas membaca surat pendek dan Al-Fatihah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap tes baca Alquran tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi bangsa dan negara ke depan. Terutama dalam memilih pemimpin.
"Terutama untuk yang berikutnya dan juga yang sekarang. Kalau kita memang mengharapkan pemimpin itu yang beragama Islam secara esensial dia mengetahui dan bisa mempraktikkan dan mengimplementasikan ajaran-ajaran Islam itu," ujar Lukmanul.
Sementara itu, terkait permintaan rekomendasi penguji, MUI mengaku siap memfasilitasinya.
"Ya mereka tadi meminta juga dari MUI untuk jadi tim juri atau jadi tim evaluasilah ya. Evaluasilah ya, bukan juri. Karena ini bukan lomba baca Alquran. Ya kita tentu adalah orang-orang itu. Kita siap saja memfasilitasi itu," kata dia.
Sebelumnya, IDA menyambangi kantor MUI. Kunjungan IDA itu dalam rangka bersilaturahmi dan meminta doa restu serta rekomendasi penguji tes baca Alquran bagi capres dan cawapres.
Pertemuan dengan MUI itu merupakan kunjungan ketiga IDA. Sebelumnya, Dai Aceh juga berkunjung ke kantor pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga untuk menagih jawaban tes baca Alquran yang sebelumnya dilayangkan.
Saksikan juga video 'Jokowi-Ma'ruf Siap Terima Tantangan Tes Baca Alquran':
(mae/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini