PSI soal Pencatutan Lagu 'Jogja Istimewa': Kubu Prabowo Tak Etis dan Nirmoral

PSI soal Pencatutan Lagu 'Jogja Istimewa': Kubu Prabowo Tak Etis dan Nirmoral

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Selasa, 15 Jan 2019 11:36 WIB
Raja Juli Antoni (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - PSI heran atas sikap pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dengan seenaknya menggunakan lagu 'Jogja Istimewa' tanpa izin sang pencipta. Menurut PSI, hal itu menunjukkan pendukung pasangan nomor urut 02 itu tidak beretika.

"Kubu Prabowo benar-benar tidak etis dan nirmoral," ujar Sekjen PSI Raja Juli Antoni kepada wartawan, Selasa (15/1/2019).


Sebelumnya, penggunaan lagu 'Jogja Istimewa' untuk dukungan kepada Prabowo diprotes sang pencipta, rapper Marzuki Mohamad alias Kill The DJ. Kill The DJ menegaskan tidak pernah memberi izin lagunya dicatut pendukung Prabowo ataupun Joko Widodo (Jokowi). Kill The DJ mengatakan bisa saja memperkarakan hal ini ke ranah hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raja Juli Antoni, yang juga Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, mengatakan pencatutan oleh kubu Prabowo itu bukanlah pertama kalinya. Dia lantas menyinggung penggunaan foto mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di baliho posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga di Solo, Jawa Tengah.

"Setelah gambar Pak Gatot dicatut tanpa izin, sekarang mereka dengan seenak perutnya mengambil lagu Kill The DJ," katanya.


Hal itu, kata Antoni, menunjukkan kubu lawannya tersebut tidak berakhlak. Menurut dia, kejadian tersebut akan membuat rakyat tidak percaya kepada Prabowo-Sandiaga.

"Ini sekali lagi menunjukkan betapa tim Prabowo tidak memiliki akhlak, tidak memiliki etika sosial main ambil karya orang lain tanpa izin, tanpa pemberitahuan. Bagaimana mungkin rakyat menerima Prabowo dan Sandi dengan tim yang sedemikian tidak beretikanya," tutur Antoni.

Atas protes yang dilayangkan Kill The DJ, BPN Prabowo-Sandiaga pun mengimbau pendukungnya meminta maaf kepada Kill The DJ. BPN meminta pendukungnya mencari lagu lain.

"Saya sarankan kepada teman-teman emak-emak di Jogja tinggal minta maaf dan tidak lagi mempergunakan lagu itu karena pemilik lagu asli sudah protes dan menyatakan mendukung pasangan 01 (Jokowi-Ma'ruf Amin). Ya sudah, cari lagu baru," ujar juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, kepada wartawan, Selasa (15/1).


Seperti diketahui, lirik lagu 'Jogja Istimewa' diubah oleh para pendukung Prabowo menjadi:

Jogja Jogja Jogja Istimewa
Prabowo Sandi Pilihan Kita
Jogja Jogja Jogja Istimewa
Adil dan Makmur Tujuan Kita

Dalam video yang beredar, tampak ibu-ibu menyanyikan lagu dukungan untuk Prabowo. Sedangkan penggalan lirik asli lagu tersebut adalah:

Jogja Jogja Tetap Istimewa
Istimewa Negrinya, Istimewa Orangnya
Jogja Jogja Tetap Istimewa
Jogja Istimewa untuk Indonesia




Saksikan juga video 'Kill The DJ akan Polisikan Tim Kampanye Prabowo-Sandi':

[Gambas:Video 20detik]

(mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads