Kapolda: Tablig Akbar PA 212 di Solo Ajak Massa Coblos Nomor 02

Kapolda: Tablig Akbar PA 212 di Solo Ajak Massa Coblos Nomor 02

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 14 Jan 2019 15:17 WIB
Aksi PA 212 di Bundaran Gladag Solo, Minggu (13/1) kemarin/Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Semarang - Kapolda Jateng, Irjen (Pol) Condro Kirono, menyebut sejumlah catatan dari pelaksanaan tabligh akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 Solo Raya. Menurutnya, selain tak berizin, ternyata jumlah ada ajakan mencoblos no urut 02.

Kapolda menjelaskan, aksi yang digelar Minggu kemarin di Bundara Gladag, Solo, tersebut sebenarnya tidak berizin karena sejak awal sudah disarankan jika murni kegiatan agama maka diarahkan ke Masjid Agung.

"Acara Tablig Akbar PA 212 di Solo sudah kita sarankan untuk di Masjid Agung kalau itu kegiatan agama, jangan di Gladag, Jalan Slamet Riyadi karena jalan umum. Mereka berpendapat bahwa kegiatan mereka giat agama sehingga tidak perlu izin, cukup pemberitahuan, sudah kita jelaskan bahwa kalau akan dilaksanakan di jalan umum harus ada rekomendasi atau izin dari dishub solo, tapi mereka tidak mengurusnya," jelas Condro Kirono, Senin (14/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski izin tidak dikeluarkan, kepolisian tetap memberikan kompensasi acara digelar dan pengamanan juga digelar. Kapolda juga mengakui penyekatan juga dilakukan di sejumlah titik lokasi.

"Karena tidak ada izin maka giat mereka juga kita batasi dan kita sekat di beberapa titik. Dan memang betul ternyata saat pelaksanaan bukan mengajak kebaikan tetapi malah mengajak massanya untuk coblos nomor 02 dan menebar kebencian dan permusuhan," tandasnya.


Lebih lanjut Condro juga menyayangkan ulah peserta aksi yang membully anggota polisi yang sedang melakukan pengamanan. Seperti pada video yang berbedar, terlihat seorang polisi yang diam ketika dibentak seseorang saat pengamanan tablig akbar PA 212 di Solo.

Dalam video itu, seorang pria membawa ponsel menyorotkan kameranya ke arah petugas yang melakukan pengamanan. Polisi dianggap menghalang-halangi sehingga pria tersebut terus marah-marah sedangkan polisi memilih diam termasuk ketika pria itu berusaha menggeser pagar pembatas.


"Karena merasa dihalangi polisi mereka membully dan mendelegetimasi polisi seolah-olah memusuhi umat Islam. Tapi kami tidak represif, tetap senyum dan simpatik, walaupun dibully," kata Condro.



Kapolda: Tablig Akbar PA 212 di Solo Ajak Massa Coblos Nomor 02
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads