"Repot juga kalau semua upaya yang dilakukan pihak kepolisian atau pemerintah atau katakanlah penegakan hukum selalu dikaitkan dengan politik, ya, sulit. Yang penting niatnya bahwa ini akan dilakukan secermat mungkin dan semaksimal mungkin untuk menjawab pertanyaan publik dan memenuhi harapan publik bahwa tidak boleh ada kasus apa pun yang tidak terungkap karena pihak berwajib dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas yang memungkinkan untuk mengungkap itu," kata Bamsoet di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Bamsoet percaya kepolisian tidak akan main-main dalam mengungkap kasus ini. Dia mendukung dan mendorong pihak kepolisian untuk terus mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel. Menurut Bamsoet, semuanya bergantung pada bukti-bukti di lapangan dan keterangan saksi yang diperoleh pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makin banyak data yang didapat, bukti-bukti itu yang didapat dan keterangan saksi yang jelas, maka makin bisa mendorong kasus ini terungkap. Tapi kalau bukti-bukti lapangannya minim, kemudian saksi juga tidak memberikan keterangan yang sangat minim juga, ya, pasti akan sulit terungkap," ujar politikus Partai Golkar itu.
Tim gabungan penyidik untuk mengungkap kasus teror terhadap Novel itu dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada Selasa (8/1). Tim dibentuk lewat Surat Tugas Kapolri Nomor Sgas/3/I/HUK.6.6/2019.
Pembentukan tim gabungan ini didasari rekomendasi Komnas HAM untuk Polri terkait kasus Novel yang tak kunjung menemukan titik terang. (azr/gbr)











































