Polisi Kesulitan Cek Sidik Jari Molotov di Rumah Pimpinan KPK

Polisi Kesulitan Cek Sidik Jari Molotov di Rumah Pimpinan KPK

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 14 Jan 2019 13:31 WIB
Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif yang dilempar molotov. (Grandyoz Zafna/detikcom)
Jakarta - Polisi kesulitan mengidentifikasi sidik jari pada bom molotov yang dilempar ke rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

"Ada beberapa kendala yang ditemui karena kejadiannya sudah terlalu banyak dari sekitar yang pegang itu. Kemudian, karena dari api, disiram air, sehingga untuk memunculkan sidik jari itu butuh teknik Inafis untuk cari sidik jari itu," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/1/2019).

Saat ini, tim menurut Dedi, masih menganalisis rekaman CCTV. Sedangkan terkait teror bom palsu di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo, polisi masih mengupayakan pembuatan sketsa wajah berdasarkan keterangan saksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kemudian, yang untuk sketsa wajah, itu tidak bisa sekali atau dua kali atau tiga kali, artinya harus berulang kali dan tim sketsa membutuhkan kesabaran menanyakan para saksi itu. Kemudian diklarifikasi lagi mukanya, ternyata kejadian itu satu bulan sebelumnya fake bomb itu. Pemilik warung itu sudah mencurigai, ada apa, ada apa ini," imbuh Dedi.

Teror di rumah pimpinan KPK terjadi pada Rabu (9/1). Rumah Agus Rahardjo di Bekasi diteror dengan benda mirip bom pipa yang ternyata bom palsu. Sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dilempari dua molotov.




Saksikan juga video 'Didukung Eks Pimpinan, KPK Harap Pelaku Teror Terungkap':

[Gambas:Video 20detik]


Polisi Kesulitan Cek Sidik Jari Molotov di Rumah Pimpinan KPK



(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads