"Ya saya kira kalau memang ganggu pemandangan, ya nggak usah dipandang, diabaikan saja. Kalau lewat situ hadap belakang saja, nggak usah lebay begitulah. Sudahlah kan begitu saja, sederhana, kalau memang nggak enak dipandang ya nggak usah dipandang. Gitu aja soal simpel," kata Ferry kepada wartawan di Media Center Prabowo Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (12/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan bukankah Solo bagian dari NKRI. Kita itu boleh kampanye di seluruh wilayah NKRI, ya kan? Masa nggak boleh karena markas atau istilah kandang, jangan kandang-kandangan wilayah, ini kandang ini, ini kandang ini. Kita kan sedang pemilu, bukan mengkandangkan. Nggak usah berlebihan lihatnya biasa-biasa saja. Kecuali Solo bukan bagian dari NKRI itu baru terlarang. Sepanjang itu NKRI, masa dilarang," kata Ferry.
Sebelumnya, Moeldoko mengaku tidak gentar menghadapi strategi kubu Prabowo itu. Ia malah menyebut posko tersebut mengganggu pemandangan.
"Yang di Solo itu, ya? Nggak takut, cuma ganggu pemandangan saja," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Simak juga video 'Persiapan Debat Kubu Prabowo: Nonton Video Debat Donald Trump':
(idn/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini