"Ini akan menjadi momentum, semua akan terkejut karena tidak tahu apa (pertanyaan yang diajukan). Atas kesepakatan bersama dan usulan saya disetujui pihak sebelah (Jokowi-ma'ruf) pertanyaan hendak diajukan capres masing-masing berkualitas standar presidensial," kata Priyo saat diskusi Talkshow Polemik: Jelang Debat Siapa Hebat di d'Consulate Resto & Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaan derajat negarawan bukan pertanyaan misalnya akronim. Kalau itu dibolehkan, mosok nanti Prabowo bertanya tentang 'rudal assosed', tentang perlengkapan perang, mana bisa dijawab Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf kan kesulitan. Dan kami tidak mau," jelas Priyo.
Sekjen Partai Berkarya ini mengatakan pihaknya tidak ingin ada pertanyaan seperti Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang diajukan Jokowi pada Pilpres 2014. Jika pertanyaan itu terulang, Prabowo sudah menyiapkan.
"Pertanyaan pilpres 5 tahun lalu pengendali inflasi daerah, saya juga pimpinan DPR saat itu tidak tahu, semacam ini pertanyaan yang tidak baik. Kalau dibolehkan, kami siapkan pertanyaan itu, kami tidak mau menurunkan pertanyaan negarawan sekelas timses," tutur Priyo.
Tonton juga video 'Meski Kasih Bocoran, KPU Jamin Debat Pilpres 2019 Lebih Nendang!':
(fai/idn)