"Pembentukan tim gabungan penyidik oleh Polri itu terindikasi hanya demi kepentingan debat capres-cawapres pekan depan," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Sabtu (12/1/2019).
Andre mengatakan tim gabungan itu dibentuk agar Jokowi punya jawaban andai mendapatkan pertanyaan tentang kelanjutan kasus teror terhadap Novel. Diketahui, debat perdana capres-cawapres bertemakan hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim gabungan penyidik untuk mengungkap kasus teror terhadap Novel itu dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada Selasa (8/1). Tim dibentuk lewat Surat Tugas Kapolri Nomor Sgas/3/I/HUK.6.6/2019. Pembentukan tim gabungan ini didasari rekomendasi Komnas HAM untuk Polri terkait kasus Novel yang tak kunjung menemukan titik terang.
Andre pun pesimistis tim gabungan ini bisa mengungkap kasus Novel. Sebab, menurut dia, tim gabungan ini merupakan 'tim daur ulang'.
"Kami sih berharap tim ini bekerja dengan benar. Tapi kami pesimis ya, bahwa tim ini bisa menyelesaikan kasus Novel. Ini kan tim daur ulang saja. Tim lama yang disisipi nama baru," ujar Andre.
Tonton juga video 'Teror dan Ancaman Masih Menghantui Novel Baswedan':
(tsa/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini