Unit Manager Communication & CSR, M. Roby Hervindo menjelaskan kerusakan pada pendingin LO Cooler A/E kapal ditengarai sebagai penyebab rembesan.
"Kerusakan telah ditangani sehingga tidak berdampak lebih luas. Perhitungan jumlah rembesan Solar tidak lebih dari 0,8 KL," ujar Roby dalam keterangan tertulis, Jumat (11/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roby mengatakan sejak dini hari tadi, 20 petugas tim menyemprotkan 200 liter Oil Dispersant ramah lingkungan di wilayah terdampak.
"Tim memasang Oil Boom untuk melokalisir rembesan. Serta menyemprotkan Oil Dispersant ramah lingkungan untuk mengurai rembesan solar di perairan," lanjut Roby.
Menurutnya, hingga pagi tadi tidak terlihat lagi rembesan Solar di area jetty TBBM Pare Pare dan sekitar keramba ikan nelayan. Wilayah sepanjang Pantai Cempae Parepare serta perairan Bili-Bili Pinrang pun sudah kembali seperti sedia kala.
Hasil pemeriksaan awal menyebutkan rembesan berasal dari kapal tanker MT Golden Pearl XIV yang membawa kargo Premium sebanyak 3.500 kilo liter (KL) dan Solar 3.100 KL. Rembesan bukan berasal dari kargo, karena proses bongkar BBM telah selesai dan jumlahnya tidak berkurang.
Tim tanggap darurat Pertamina bersama-sama dengan KSOP, kepolisian dan angkatan laut hari ini kembali melanjutkan langkah penanggulangan hingga benar-benar tuntas. (mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini