Soal Laporan GP Ansor, Istana: Tak Ada Ruang bagi Kelompok Radikal

Soal Laporan GP Ansor, Istana: Tak Ada Ruang bagi Kelompok Radikal

Andhika Prasetia - detikNews
Jumat, 11 Jan 2019 13:42 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Gerakan Pemuda (GP) Ansor melapor ke Presiden Jokowi ada kelompok radikal yang terkonsolidasi terkait Pemilu 2019. Istana menegaskan negara tidak memberikan ruang bagi kelompok tersebut.

"Tadi rekan-rekan GP Ansor memberikan masukan kepada presiden atas berbagai situasi saat ini, di antaranya persoalan radikalisme yang perlu jadi perhatian bersama dan atensi bagi presiden," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).


Moeldoko hadir dan menemani Jokowi dalam pertemuan dengan GP Ansor. Menurutnya, kelompok radikal tidak boleh diberi ruang berkembang di Tanah Air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contohnya kepada radikal, tetap, kita tidak memberikan ruang kepada kelompok-kelompok radikal. Kita semuanya harus memiliki sikap yang sama. Jadi akan lebih bagus lagi kalau menempatkan radikal sebagai musuh bersama. Karena negara tidak boleh memberi toleransi (kepada radikal)," ujar Moeldoko.

"Begitu diberi toleransi, maka dia akan berkembang. Begitu dia berkembang, ini akan mengganggu anak-anak masa depan bangsa Indonesia," ucap mantan Panglima TNI ini.


GP Ansor juga sempat menyebut kelompok tersebut menginduk ke salah satu kontestan pemilu. Moeldoko enggan berkomentar lebih jauh.

"Kita tidak memberikan tanggapan. Negara dan Pak Jokowi tidak memberikan tanggapan, tapi saya pribadi ingin mengingatkan, siapa pun yang bermain-main dengan itu, yang menggunakan kelompok radikal untuk kepentingan politik praktis, maka ini akan menjadi backfire. Jangan main-main dengan itu," bebernya.


Simak Juga 'Polisi Tak Temukan Penyimpangan Dana Kemah di GP Ansor':

[Gambas:Video 20detik]


(dkp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads