Mega menyampaikan itu saat menutup acara Rakornas PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019). Mega mengatakan telah berkoordinasi dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani terkait hal itu.
"Satu hal yang ingin saya ingin ingatkan. Untuk daerah, mulai sekarang, karena kami sudah mulai merencanakan hal itu. Saya juga sudah berbicara dengan Menko PMK karena wilayah kita ini adalah wilayah yang mau tidak mau, suka tidak suka, disebut 'ring of fire' atau berada di dalam cincin api yang semuanya mesti bergerak," tutur Mega.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden RI ke-5 itu ingin kadernya siap dalam menangani dan menghadapi bencana alam.
"Tentu nanti ada ketentuannya bagaimana cara-cara untuk menyelamatkan warga yang daerahnya mengalami bencana bukan setelah bencana terjadi, tapi ketika early warning system-nya itu sudah diberitakan, tentu ada tahapan 1, 2, 3," katanya.
Mega mengaku juga telah menitipkan pesan kepada kadernya yang menjadi kepala daerah agar memahami seluk-beluk wilayahnya. Terutama wilayah-wilayah rawan bencana.
"Kepada gubernur-gubernur yang hadir atau yang nanti belum hadir, saya sudah menitipkan harus lakukan kerja sama dengan biologi atau BMKG untuk mengetahui wilayah-wilayah yang memang telah dicirikan mungkin mengalami sebuah gerakan," ujar Mega.
Mega mencontohkan wilayah Jawa Tengah, seperti sesar di Semarang. Mega meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan pengkajian.
"Seperti Pak Ganjar itu ada sesar Semarang, ada Kendeng, dan sebagainya. Monggo nanti diamati dengan baik dilihat titik-titik merahnya yang berbahaya dan harus bagaimana upaya untuk mengurangi korban yang ada," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Jokowi: Kita Harus Bergotong-royong Membumikan Pancasila':
(mae/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini