"Kemarin kan rame-rame (soal razia kucing). Kemarin hampir 50 (diadopsi), rame penyayang, ada yang ke tempat kita hari Selasa. Mereka datang mau adopsi," ucap Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Renova Ida Siahaan, saat dihubungi, Kamis (10/1/2019).
Menurut Nova, Puskeswan menampung kucing, anjing, atau kera liar yang ditangkap oleh petugas Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP). Penangkapan itupun, menurut Nova sesuai laporan dari masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, kucing yang datang ke Puskesmas akan dipisahkan sesuai kategori umur dan kesehatan. Jika ada yang sakit, akan disembuhkan terlebih dahulu sebelum divaksin.
"Kami rawat, pelihara, kami steril, steril itu angkat alat produksi jantan berita supaya tidak beranak pinak. Kemudian setelah itu vaksin rabies. Setelah enam atau tiga hari steril kota kasih adopter. Ada beberapa penyayang yang bekerjasama dengan kita," ucap Nova.
Pihak Puskeswan menjalin komunikasi dengan komunitas pecinta hewan. Jika ada hewan yang siap diadopsi, puskeswan akan menghubungi komunitas, atau komunitas yang bertanya kepada Puskeswan.
"(Komunitas) besar itu ada empat. Mereka komunitas, anggotanya banyak," ucap Nova.
Dengan biaya administrasi Rp 20.000 komunitas atau perorangan bisa mengadopsi kucing atau anjing. Jadi, jika tertarik, pecinta hewan bisa langsung berkomunikasi dengan Puskeswan.
"Sekarang tinggal sekitar, kucing 40 tadi pagi itu, Anjing ada 10 atau 13," ucap Nova. (aik/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini