Pimpinan KPK Diteror, BW: Kisah Novel Tak Boleh Terulang

Pimpinan KPK Diteror, BW: Kisah Novel Tak Boleh Terulang

Dhani Irawan - detikNews
Rabu, 09 Jan 2019 14:50 WIB
Bambang Widjojanto alias BW (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) mengutuk teror yang ditujukan kepada dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. BW juga menyinggung soal teror yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Teror atas pimpinan KPK harus dikutuk keras, apalagi jika ditujukan untuk mendekonstruksi upaya pemberantasan korupsi yang serius," ucap BW dalam keterangannya, Rabu (9/1/2019).

Menurut BW, KPK harus membangun sistem yang dapat menangkal teror. Sebab, BW menyebut upaya pemberantasan korupsi yang semakin keras berbanding lurus dengan perlawanan balik dari koruptor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teror ini bisa jadi pembelajaran bagi siapa pun di KPK, termasuk aktivis antikorupsi, insan KPK, dan pimpinan KPK," kata BW.




"Kasus Novel dan kawan serta teror pada pimpinan KPK bisa jadi refleksi, KPK harus punya sistem dan kepedulian melawan teror bersama. Pimpinan KPK harus menunjukkan sikap dan keteladanannya karena teror harus dilawan. Semoga pelaku kejahatan bisa segera diungkap agar dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku dan memastikan agar kisah teror atas Novel yang sudah lebih dari 600 hari tak terulang kembali," imbuh BW.

Sebelumnya, kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo diteror dengan ditemukannya tas berisi benda mirip bom pipa. Sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dilempari 2 bom molotov oleh orang tak dikenal.

Kejadian itu menyebabkan dinding bagian depan rumah Syarif berjelaga atau berbekas hitam akibat asap. Polisi membentuk tim gabungan untuk menyelidiki teror bom di rumah kedua pimpinan KPK.


Saksikan juga video 'Rumah Wakil Ketua KPK Laode Syarif Dilempari Bom Molotov':

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads