Hal tersebut diungkap Wali Kelas Noven, Endang Tri Astuti, yang mendapat informasi dari muridnya yang lain.
"Kemarin saya memang nggak ketemu, saya nggak ada jadwal mengajar di kelas Noven. Tapi kemarin sore itu, saya dapat telepon dari murid saya dan mengaku lihat Noven di Toko ADA. Katanya lagi beli kado," kata Wali Kelas Noven, Endang Tri Astuti, saat ditemui detikcom, Rabu (9/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di supermarket itu, kata Endang, Noven bersama seorang pria dengan postur tinggi dan berkulit putih. Endang menyebut mendapat informasi keberadaan Noven sekitar pukul 15.30 WIB. Namun, sekitar satu jam kemudian, Endang kembali mendapat kabar Noven ditemukan tewas ditusuk di gang di samping kamar kosnya.
"Saya tanya murid saya, bilangnya nggak kenal. Nah setelah dari Toserba ADA itu Noven katanya pulang sendiri dan temannya itu lihat jalan kaki sendiri ke arah kosnya," cerita Endang.
"Itu yang buat saya agak terpukul, nggak lama setelah dapat kabar Noven lagi di Toko ADA, terus dapat kabar lagi kalau dia ditusuk orang," kata Endang.
Endang mengaku tidak menyangka ada orang yang setega itu. Sebab, menurutnya, Noven dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik.
"Dia itu baik, makanya banyak temannya yang dekat sama dia. Dia juga sering bantu adik-adik kelasnya kalau ada tugas sekolah atau apa. Setahu saya tidak punya masalah juga di sekolah," terangnya.
Seperti diketahui, Noven tewas ditusuk dengan pisau menancap di dada kiri saat berjalan kaki di gang yang berada persis di samping kamar kosnya. Dalam rekaman CCTV, pelaku merupakan seorang pria yang menggunakan kaus biru bergaris hitam dan celana hitam. Pria berkulit putih itu memiliki tato di lengan kiri.
Sampai saat ini, polisi masih memburu pria tersebut. Beberapa saksi dan teman-teman korban sudah dimintai keterangan untuk menelusuri siapa pembunuh Noven. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini