Sang kakek dari mempelai wanita, Saleh, menceritakan kisah pilu itu bermula saat kedua mempelai melangsungkan pesta pernikahan di Gedung Sukaria, Palembang, Sabtu (5/1/2019).
Pesta yang seharusnya berjalan dengan baik dan khidmat berubah saat katering tidak datang. Padahal jam makan siang telah tiba dan ratusan tamu sudah hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh yang saat itu menerima tamu tak menyangka jika pernikahan cucunya itu akan berakhir pilu. Apalagi pada hari itu banyak tamu yang datang dari kalangan pejabat, dan undangan yang disebar ada 1.000.
"Undangan yang kami sebar ada 1.000. Saat jam makan siang saja ada ratusan tamu yang datang, tapi makanan nggak ada di meja. Semua panik dan bingung," kata Saleh menceritakan suasana saat resepsi, Rabu (9/1/2019).
Kedua mempelai dan keluarga pun mulai sadar saat katering tak kunjung datang. Bahkan Saleh menyebut Uut sempat datang sekitar pukul 09.00 WIB ke lokasi untuk memastikan kesiapan acara.
"Kami baru tahu hari itu, bahkan sekitar jam 09.00 pagi dia (Uut) masih mendatangi gedung. Nggak tahu apakah dia ngecek semua persiapan di gedung dan bilang mau balik lagi," imbuh kakek berusia 85 tahun tersebut.
"Pertama, dihubungi dia bilang makanan sedang disiapkan. Kedua, bilang udah di jalan. Ketiga, dihubungi, ya, sudah, nggak ada lagi cerita dan nomornya tidak aktif lagi," katanya.
Mengetahui nomor Uut tidak lagi aktif, keluarga makin panik dan mulai sadar jadi korban penipuan. Meskipun begitu, keluarga sempat mengutus seseorang dan mendatangi rumah Uut.
Di rumah itu, utusan keluarga pun malah mendapat kabar buruk. Uut tidak ada lagi di rumah dan hanya ada ibu kandung dan adiknya.
"Ibu sama adiknya ada, tapi mereka aja nggak tahu. Mereka bilang nggak tahu Uut di mana. Tidak ada di rumahnya di Talang Kelapa," tutupnya. (ras/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini