Dilansir AFP, Rabu (9/1/2019) mogok kerja ini direncanakan akan diikuti oleh 100.00 guru. Demo akan dilakukan setelah Presiden Zimbabe Emmerson Mnangagwa, mempersingkat waktu liburnya untuk menangani mogok yang telah dilakukan dokter negara yang juga menuntut gaji yang lebih tinggi dengan kondisi kerja yang baik.
"Kami telah menyatakan bahwa para guru tidak akan dapat melaporkan tugas," ujar Presiden Asosiasi Guru Zimbabwe (ZIMTA) Richard Gundani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para dokter dan guru ini menuntut agar upahnya dibayarkan dalam dolar AS.
Ekonomi Zimbabwe telah mengalami penurunan selama lebih dari satu dekade, yang menimbulkan kekurangan uang tunai, angka pengangguran tinggi dan eksodus investor.
Rancangan Undang-undang terkait upah sektor publik menyumbang 90 persen dari pendapatan negara, serta pemerintah berjanji untuk memotong gaji anggotanya. Selain itu, Mnangagwa berajanji akan meningkatkan kembali ekonomi dan mengakhiri isolasi internasional di negaranya. (dwia/gbr)