"Tantangan dengan partai baru itu bagaimana dia bisa memunculkan tokoh yang kuat seperti SBY di 2004 atau 2009 tapi di partai baru ini kan belum," kata peneliti LSI Ardian Sopa di kantor LSI Graha 2 Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (8/1/2019).
Ardian menyebut, Perindo sebenarnya memiliki peluang lolos ke DPR. Dari hasil survei terbaru, elektabilitas Perindo berada di atas partai baru lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partai Perindo punya potensi lebih besar lolos PT dibanding dengan ketiga partai lainnya. Secara statistik elektabiltas Perindo 1,9 persen di bulan Desember 2019, jika ditambah margin of error survei 2,9 persen maka Perindo bisa mencapai batas minimal 4 persen," paparnya.
Ardian menjelaskan faktor yang membuat Perindo berada di atas partai baru lainnya adalah sosok Ketum Hary Tanoesoedibjo (HT). Menurutnya, HT lebih populer dibanding Ketum partai baru yang lain.
Selain figur yang populer, partai baru juga harus memiliki gagasan yang kuat. Namun, Ardian melihat partai baru tersebut relatif belum memiliki gagasan yang kuat bahkan cenderung hanya sensasi.
"Gagasan dari partai baru ini relatif tidak terlalu terdengar ya. Kalau pun ada yang lebih banyak sensasi dibanding subtansinya," pungkasnya.
Ardian kemudian mengambil contoh gagasan dari PSI yang mempromosikan kultur modern barat soal agama dan wanita di ruang publik. Menurutnya, gagasan itu bagus, namun menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
"Seperti PSI, idenya banyak tetapi relatif berkontroversi di masyarakat. Perda anti syariah misalnya, itu gagasan bagus tetapi di masyarakat jadi kontroversi atau misalnya kemarin Award Kebohongan ternyata di masyarakat jadi kontroversi dan masyarakat tidak terlalu suka dengan hal yang kontroversi," pungkasnya.
Berikut hasil survei perolehan elektabilitas parpol baru:
Perindo
Agustus: 1,7 persen
September: 1,4 persen
Oktober: 3 persen
November: 2,2 persen
Desember: 1,9 persen
PSI
Agustus: 0,2 persen
September: 0,2 persen
Oktober: 0,2 persen
November: 0,9 persen
Desember: 0,1 persen
Berkarya
Agustus: 0,1 persen
September: 0,4 persen
Oktober: 0,2 persen
November: 0,1 persen
Desember: 0,1 persen
Garuda
Agustus: 0,1 persen
September: 0,2 persen
Oktober: 0,2 persen
November: 0 persen
Desember: 0,2 persen (ibh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini