"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, Jokowi masih unggul atas Prabowo Subianto. Simulasi dua pasangan nama, Jokowi-Ma'ruf Amin 54,9 persen dan Prabowo-Sandiaga Uno 34,8 persen," kata peneliti Indikator, Burhanuddin Muhtadi, di kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Survei ini dilakukan pada 16-26 Desember 2018 dengan metode random sampling. Sebanyak 1.220 orang dijadikan responden dengan margin of error 2,9 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jokowi dan Prabowo sedikit meningkat dibanding bulan Oktober dan pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) cenderung menurun. Namun secara statistik, dinamika dalam tiga bulan terakhir tidak signifikan," kata Burhanuddin.
Survei itu juga menyatakan karakteristik pemilih kedua pasangan calon. Para responden cenderung tak percaya terhadap informasi yang menyudutkan pilihan mereka, tapi mereka percaya pada informasi negatif tentang calon lain.
"Pemilih Prabowo cenderung percaya informasi-informasi yang menyudutkan tentang Jokowi. Demikian juga sebaliknya, pemilih Jokowi cenderung lebih percaya terhadap isu-isu negatif tentang Prabowo. Ini membuktikan bahwa sikap partisan terhadap calon presiden menentukan sikap terhadap informasi, bukan sebaliknya," ujarnya. (abw/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini