Penembak Konter HP di Semarang Diduga Karena Dendam Cinta Ditolak

Penembak Konter HP di Semarang Diduga Karena Dendam Cinta Ditolak

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 07 Jan 2019 15:46 WIB
Konter HP yang jadi sasaran penembakan (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Sebuah konter handphone di Semarang, diberondong tembakan air soft gun hingga 5 kali. Tidak ada yang mengenali pelaku, namun diduga motifnya karena cinta pelaku ditolak penjaga konter. Bagaimana ceritanya?

Konter handphone 'MJ' di Jalan Tambak Dalam Raya RT 3 RW 3 Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Semarang, diberondong tembakan air soft gun pada Senin (7/1/2019) pagi.

Dari keterangan saksi, muncul dugaan pelaku melakukan aksinya terkait masalah asmara dengan salah satu penjaga di konter. Penyelidikan masih dilakukan untuk mengejar pelaku dan mengetahui motif sebenarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari informasi, motifnya karena dendam cintanya tidak diterima oleh salah satu penjaga konter karena pernah mengirim surat ke penjaga konter," Kapolsek Gayamsari, Kompol Wahyuni Sri Lestari.

"Ini masih lidik (penyelidikan), doakan bisa ditangkap sebelum 24 jam," imbuhnya.


Sementara itu penjaga konter, Yuli Astuti (21) yang baru selesai diperiksa polisi terlihat ketakutan akibat aksi tersebut. Kala itu Yuli sedang bersama kakak iparnya, Arif Firmansyah, di dalam konter ketika pelaku melepas tembakan.

"Saya takut, habis ini saya mau pulang ke Klaten," ujar Yuli.

Ia mengaku tidak kenal dengan pelaku, namun seingat dia memang pernah bertemu sekali saat membeli pulsa sekitar setahun lalu dan pria itu memberikan surat. Namun surat itu tidak dibaca oleh Yuli.

"Saya tidak kenal, saya ingat dari motornya. Pernah kirim surat tapi tidak saya baca," ujarnya.

Aksi penembakan itu ternyata bukan pertama kali, karena saat bulan puasa lalu pria tersebut datang menembak beberapa kali ke arah atas. Hal itulah yang membuat Yuli ketakutan karena kejadian berulang.

"Dulu menembaknya ke atas, tiga sampai empat kali," pungkasnya.


Kakak ipar Yuli, Arif, menduga aksi penembakan itu karena pelaku menyukai adiknya dan buntut dari surat tak terbalas yang pernah diberikan kepada adiknya. Bahkan Arif pernah melihat pria itu mondar-mandir di dekat konter.

"Motifnya suka sama adik saya tapi tidak direspons. Pas kejadian tadi saya di dekat etalase. Melihat pelaku mau nembak saya langsung nunduk makanya kena etalase," kata Arif. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads