Foto Anggota TNI Pose 2 Jari Diviralkan, Begini Fakta di Baliknya

Foto Anggota TNI Pose 2 Jari Diviralkan, Begini Fakta di Baliknya

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 07 Jan 2019 15:46 WIB
Ilustrasi anggota TNI (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Foto anggota TNI yang mengacungkan jari jempol dan telunjuk beredar di media sosial dan WhatsApp. Foto ini kemudian dikait-kaitkan dengan simbol dukungan kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Padahal yang sebetulnya terjadi jauh dari urusan Pilpres.

Kadispen TNI AD Brigjen Candra Wijaya menjelaskan foto tersebut adalah foto lawas yang artinya dibuat sebelum ada penentuan nomor urut pasangan capres-cawapres. Dia mengatakan jari jempol dan telunjuk tersebut menunjukkan kode lulusan Akademi Militer (Akmil).

Candra menambahkan, terkait foto anggota TNI dengan pose jempol dan telunjuk bisa merujuk pada penjelasan yang sebelumnya disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"(Terkait pose tersebut) bisa merujuk pada penjelasan Panglima TNI dan Kapolri, bahwa foto-foto tersebut diambil beberapa waktu bahkan tahun yang lalu. Mereka menunjukkan kode Lulusan Akmil 87, 92, 97, dan lain-lain," kata Candra lewat pesan singkat, Senin (7/1/2018).

Sebelumnya, Panglima TNI dan Kapolri memang sudah angkat bicara soal foto keduanya yang berpose dua jari. Baik Hadi maupun Tito menegaskan TNI-Polri netral pada Pemilu 2019.

"Beberapa hari ini, saya dengan Pak Kapolri sering mendapatkan kiriman foto terkait dengan kode tertentu yang digunakan lichting (atau) angkatan Akabri, mulai lichting 87 angkatan Pak Tito, ada juga lichting 92, ada juga lichting saya Lemhannas angkatan 20," kata Hadi seperti dilansir Antara.


Penjelasan ini disampaikan oleh Hadi dan Tito kepada wartawan di sela-sela mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (2/1) lalu. Penjelasan Panglima TNI juga disampaikan dalam pernyataan dari Puspen TNI.

Dia mengatakan kode dua jari itu sebenarnya menandakan soliditas antar lulusan. Hadi sempat menunjukkan foto yang dia maksud banyak beredar tersebut, yaitu foto TNI dengan gaya dua jari telunjuk dan ibu jari seperti pistol. Dia mengatakan dalam beberapa waktu terakhir, foto mereka dengan dua jari tersebut beredar luas. Hadi menegaskan bahwa TNI-Polri tetap memegang teguh netralitas.

Hal senada disampaikan Tito. Dia menegaskan foto dengan kode dua jari membentuk pistol itu diambil jauh sebelum penetapan pasangan calon presiden.


"Ya saya juga sudah mengklarifikasi kepada teman-teman 87 itu, foto-foto yang diunggah itu, yang kebetulan kodenya jarinya itu mirip dengan salah satu pasangan calon, itu fotonya diambil jauh sebelum penetapan pasangan calon tadi," katanya.

Menurut Tito, kode jari itu sudah dimiliki angkatannya lebih dari 20 tahun. "Kode jari itu sudah lama sekali, sudah lebih dari 20 tahun, kalau kita bertemu, kemudian dengan satu Polri kemudian teman-teman TNI, kita sodorkan kode jari itu berarti adalah satu angkatan kita. Itu kode saja," tambah Tito.

Hadi dan Tito sepakat menginstruksikan jajarannya agar sementara waktu tidak menggunakan kode jari. Itu karena kode tersebut rawan disalahtafsirkan. (jbr/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads