Eks Satpam Green Pramuka Bunuh Nurhayati karena Sakit Hati Diludahi

Eks Satpam Green Pramuka Bunuh Nurhayati karena Sakit Hati Diludahi

Arief Ikhsanudin - detikNews
Minggu, 06 Jan 2019 17:30 WIB
Pelaku pembunuhan Nurhayati di Apartemen Green Pramuka (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta - Pembunuh Nurhayati di Apartemen Green Pramuka disebut polisi melakukan perbuatan keji karena sakit hati. Sekitar sehari peristiwa pembunuhan itu, pelaku yang bernama Haris Prastiadi disebut polisi dikata-katai hingga diludahi Nurhayati.

"Motifnya karena sakit hati, diludahi dan dikatai korban," ucap Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung kepada wartawan di Mapolres Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019).

Haris disebut polisi merupakan mantan petugas keamanan di unit apartemen tersebut. Namun polisi belum memastikan hubungan antara Haris dengan Nurhayati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita masih dalami," ucap Tahan.




Haris diketahui sudah tidak bekerja di apartemen itu tetapi tinggal di lantai 27 unit apartemen tersebut yang merupakan milik saudaranya. Dia ditangkap siang tadi pukul 14.00 WIB di rumah orang tuanya di Perumnas Klender, Jakarta Timur.

Dia telah ditetapkan sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan 338 KUHP tentang Pembunuhan.

Kasus ini berawal dari teriakan Nurhayati di lorong lantai 16 Tower Chrysant yang menggegerkan penghuni Apartemen Green Pramuka pada Sabtu, 5 Januari 2019. Nurhayati merupakan salah seorang penghuni unit di apartemen tersebut.

Sebelumnya Head of Communication Apartemen Green Pramuka City, Lusida Sinaga, mengatakan petugas sekuriti apartemen sempat membawa Nurhayati ke RSUD Cempaka Putih pada saat itu. Pihak pengelola juga memastikan akan berkoordinasi dengan kepolisian terkait kasus itu.

(aik/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads