"Buat saya nggak ada kemudahan atau kesulitan, biasa saja, kan yang diuji bukan kemampuan kita menghafal, tapi nalar kita untuk lihat permasalahan bangsa," ucap Sandi di Pesantren Al-Mubarok, Serang, Banten, Minggu (6/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kami alhamdulillah punya masukkan dari 1.000 kunjungan, kami apa yang dirasakan masyarakat itu yang akan kami tampilkan di acara debat ini, karena ini pemilu buat siapa sih? Bukan buat Sandi atau Prabowo, tapi ini buat rakyat, rakyat ingin pemimpin baru kok, ingin ada perubahan dan ini gimana kita wujudkannya," katanya.
Menurut Sandi, debat itu bukan cerdas cermat atau debat kusir sehingga perlu dihapal jawabannya. Dia mengatakan debat itu memaparkan visi misi dan program kerja secara maksimal di hadapan rakyat.
"Kami ingin debat ini menampilkan visi misi dan gagasan kami untuk Indonesia Adil Makmur, kami tidak ingin ini jadi ajang debat kusir, cepat tepat, atau cerdas cermat, kita ingin ini bukan lomba menghapal, terutama hapal singkatan, tapi lebih gimana kita memaparkan satu gagasan visi misi dan program kerja kami untuk capai lapangan kerja yang terbuka untuk masyarakat," ucapnya. (zap/imk)