Cerita Saksi Saat Nurhayati Ditemukan Bersimbah Darah di Green Pramuka

Cerita Saksi Saat Nurhayati Ditemukan Bersimbah Darah di Green Pramuka

Arief Ikhsanudin, Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Minggu, 06 Jan 2019 14:32 WIB
Salah satu sudut Tower Chrysant di Apartemen Green Pramuka. (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta - Teriakan Nurhayati di lorong lantai 16 Tower Chrysant menggegerkan penghuni Apartemen Green Pramuka. Wanita 36 tahun itu bersimbah darah.

Kondisi itu terjadi pada Sabtu (5/1/2019), sekitar waktu magrib, dan kembali diceritakan seorang saksi kepada detikcom. Saksi itu merupakan seorang asisten rumah tangga di salah satu unit tower tersebut.


"Rame tuh satpam juga langsung lari naik ke atas," ucap saksi, yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, Minggu (6/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saksi itu mengaku tidak tahu siapa yang menganiaya Nurhayati. Menurutnya, saat itu tidak ditemukan siapa pun yang diduga menusuk Nurhayati.

"Nggak ketemu pelakunya, kalau ketemu sudah dipukuli kali," imbuhnya.

Sepengetahuan saksi tersebut, Nurhayati tinggal sendiri di salah satu unit apartemen. Saksi itu mengatakan Nurhayati kerap didatangi tamu.

"Yang saya tahu sih dia tinggal sendiri, tapi kadang banyak orang juga datang, ada juga laki-laki," ujarnya.


Mengenai informasi tersebut, Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana Nurwidajati belum memberikan keterangan rinci. "Kita lidik (penyelidikan) dulu, ya," kata Rosiana ketika dimintai konfirmasi terpisah.

Sebelumnya, Head of Communication Apartemen Green Pramuka City, Lusida Sinaga, mengatakan petugas sekuriti apartemen yang membawa Nurhayati ke RSUD Cempaka Putih pada saat itu. Namun Nurhayati dinyatakan meninggal dunia beberapa saat kemudian. Pihak pengelola apartemen pun mengaku akan bekerja sama dengan kepolisian mengenai kasus itu. (dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads