Dahnil ke Ace TKN Jokowi: Baca Lagi Teori Creative Destruction

Dahnil ke Ace TKN Jokowi: Baca Lagi Teori Creative Destruction

Andhika Prasetia - detikNews
Sabtu, 05 Jan 2019 15:20 WIB
Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar (Foto: dok. Facebook Dahnil Anzar Simanjuntak)
Jakarta - Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, merasa geli karena Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut Prabowo memakai pendekatan creative destruction. Dahnil meminta Ace membaca ulang teori itu.

"Jadi, saya mafhum bila Mas Ace geli, karena memang tradisi Pak Prabowo itu tradisi literasi tinggi, jadi kaya narasi. Saran saya, sahabat saya, Ace, perlu membaca ulang teori tersebut, karena tradisi Pak Prabowo adalah tradisi literasi tinggi, banyak membaca, dan kami selalu ditantang beliau untuk berdebat dengan kekayaan khazanah literasi tersebut," ujar Dahnil kepada wartawan, Sabtu (5/1/2019).


"Yang saya yakin kesempatan dialog intens terkait bacaan buku jarang didapat sahabat saya, Ace, bersama Pak Jokowi," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahnil menjelaskan alasan Prabowo memakai pendekatan creative destruction yang dikembangkan Joseph Schumpeter (1883-1950) ini. Berikut penjelasan Dahnil terkait Prabowo yang memakai pendekatan creative destruction:

Betul Pak Prabowo menggunakan pendekatan Creative Destruction nanti ketika memimpin Indonesia, mengapa?

Karena kerusakan-kerusakan pembangunan yang ditinggalkan Pemerintahan Jokowi sangat berat, mulai dari Hutang yang menumpuk, warisan potensi perpecahan antar kelompok sehingga antar kelompok saling curiga, kerusakan hukum karena politisasi hukum, ekonomi yang salah urus karena rezim impor yang masih bercokol dan hilangnya martabat bangsa, lemahnya fundamental ekonomi, korupsi yang masuk pada stadium 4, tenaga kerja asing menguasai negeri, anak-anak negeri yang kehilangan masa depannya karena tingginya tingkat stunting, kesenjangan ekonomi yang masih tinggi.

Jadi, Mas Prabowo dan Sandi sadar betul warisan yang akan mereka terima kondisinya seperti itu, maka kekuatan Inovasi seperti yang dijelaskan Schumpeter melalui teori Creative Destruction, dibarengi dengan kepemimpinan yang memimpin, yakni kepemimpinan yang berani membuat keputusan benar dan tidak takut dengan intervensi kekuatan modal dan elit politik yang memiliki vested interest (kepentingan golongan dan pribadi) harus diterapkan. Jadi, jalan pembangunan yang akan dilakukan oleh Mas Prabowo dan Bang Sandi adalah kombinasi kekuatan Inovasi dan kepemimpinan yang kuat karena mereka diwarisi kondisi Indonesia yang salah urus selama kepemimpinan saat ini.



Ace sebelumnya mengatakan Dahnil salah kaprah mengenai konsep creative destruction. Dahnil disebut sudah memelintir makna creative destruction.


"Saya geli dengar pernyataan Dahnil Azar Simanjuntak menyatakan bahwa selama ini Prabowo menggunakan teori 'creative destruction' dari ekonom Austria Joseph A.Schumpeter dalam kampanyenya. Bahasa anak muda saat ini sok tahu, sok akademis, tapi keliru. Dahnil tak menyebut konsep itu berasal dari karya klasik Schumpeter bertajuk 'Capitalism, Socialism, & Democracy', yang terbit pada 1942. Meski begitu, Dahnil telah memelintir makna 'creative destruction' dari aslinya," Ace kepada wartawan hari ini. (dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads