Dilansir dari portal resmi Provinsi DKI Jakarta, Sabtu 5/1/2019), G Kolff & Co adalah toko buku dan percetakan pertama di Jakarta yang berdiri sejak Abad 19, era kolonial Hindia Belanda. Nama toko buku itu mengambil dari nama salah satu pendirinya bernama Johannes Cornelis Kolff, sosok yang juga menyeponsori surat kabar terkemuka kala itu bernama Java Bode (Utusan Jawa).
Gedungnya ada di Jl Kali Besar Timur Nomor 3, Kota Tua, Jakarta Barat. Kolff membeli gedung ini seharga f 28 dan menjadikannya sebagai kantor pusat pada 1860 hingga Mei 1921.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, cikal bakal G Kolff & Co lebih sudah dimulai lebih dulu pada 1848, bukan oleh Kolff melainkan oleh Norman. Pada tahun itu, Norman mendirikan perusahaan penerbitan dan Kolff masih menjalankan usaha toko bukunya di kawasan Harmoni. Pada masa jayanya, gedung perusahaan Kolff kerap menjadi tempat pameran lukisan karya Gerard Pieter Adolfs (pelukis kenamaan kelahiran Semarang) hingga Roland Strasser (Austria).
Norman dan Kolff kemudian berkolaborasi pada 1853, mendirikan Nan Harren Norman & Kolff. Nama toko buku dan penerbitan ini menjadi G Kolff & Co ketika Norman kembali ke Belanda pada 1858. Nama sempat berubah pada 1930 ketika Ratu Belanda memberikan izin resmi kepada Kolff untuk memakai nama Koninklijke (Royal). Namanya menjadi NV Koninklijke Boekhandle en Drukkerij G Kolff & Co.
![]() |
Surat kabar Java Bode sudah diterbitkan oleh G Kolff & Co sejak 1850. G Kolff & Co juga menerbitkan Bataviaasch Nieuwsblad mulai 1885, kemudian menjadi koran terkemuka dan terbesar di era Hindia Belanda. Sutan Sjahrir pernah menjadi editor Bataviaasch Nieuwsblad.
G Kolff & Co juga menjadi pemasok utama buku pendidikan Hindia Belanda. Perusahaan ini juga menjadi percetakan terbesar yang memproduksi kartu pos bergambar di Batavia, gambar di kartu pos itu kemudian menjadi bernilai karena memuat gambaran penting topografi Batavia pada awal Abad 20.
Namun apa yang tersisa kini?
Saat detikcom meyambangi gedung G Kolff & Co, Jumat (6/1/2019), bangunannya tinggal puing-puing. Lokasinya tak jauh dari Taman Fatahillah, Kota Tua.
![]() |
Gedung peninggalan bersejarah itu terletak di pinggir jalan yang mempertemukan Jalan Kunir dan Jalan Kali Besar Timur 3. Saat ini, seluruh wilayah gedung dikelilingi oleh pagar seng setinggi sekitar 2 meter. Suasana di sekitar cukup sepi, sebab dua gedung di sebelahnya pun juga tak lagi berfungsi dan ditutup oleh pagar seng. Hanya terlihat beberapa pedagang dan wisatawan yang melewati jalan disamping dan depan gedung tersebut. Tujuan mereka jelas bukan untuk menapak tilas toko buku G Kolff & Co.
Saat mencoba berjalan mengitari gedung, detikcom menemukan satu-satunya pintu masuk, namun sayangnya pintu tersebut digembok. Tak terlihat pula ada petugas pemeliharaan gedung tersebut.
![]() |
Terlihat dari luaran pagar seng, ada deretan pohon yang tumbuh tinggi di bagian trotoar Jalan Kunir. Pohon itu membuat gedung sulit terlihat jelas dari sisi samping. Namun jika kita berdiri menghadap dari depan, akan terlihat sebuah bangunan berlantai 2 yang kondisinya sudah rapuh. Bagian depan atap rumah itu sudah roboh.
Terlihat pula pintu-pintu dan jendela-jendela yang sudah bolong. Cat bangunan G Kolff & Co juga sudah banyak yang terkelupas, menampakkan dinding-dinding bata yang menjadi fondasi gedung tersebut. Tak hanya itu, banyak pula tanaman liar yang tumbuh di sisa dinding gedung, merambat hingga memenuhi pekarangan.
![]() |
Gedung bekas toko buku dan penerbitan G Kolff & Co ini roboh tahun 2015. Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom, gedung ini masuk dalam proyek revitalisasi oleh PT Pembangunan Kota Tua Jakarta atau PT Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC). Kabar revitalisasi ini sudah menjadi pemberitaan sejak awal tahun 2016.
Simak juga berita-berita lain di detikcom tentang toko buku dan minat baca. (dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini