Fahri Kritik Respons KPU soal Hoax Surat Suara Tercoblos

Fahri Kritik Respons KPU soal Hoax Surat Suara Tercoblos

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 04 Jan 2019 15:31 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto: DPR)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik respons Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal hoax surat suara tercoblos. Menurut Fahri, KPU cukup menjelaskan kabar tersebut tidak benar.

"KPU itu harus ngomong apa adanya, terbuka. Ngomong saja. Nggak usah dendam mau lapor-lapor segala. Jelaskan, 'oh itu nggak ada, kita jamin'," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/1/2019).


Fahri meminta KPU santai merespons hoax 7 kontainer berisi surat suara tercoblos. Fahri pun mengingatkan KPU tetap bersikap netral di Pemilu 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(KPU) tidak boleh nampak meragukan, tidak boleh nampak mencurigakan. Nah, misalnya soal Twitter tim suksesnya Pak Prabowo, Saudara Andi Arief, lalu kemudian direspons secara berlebihan. Ngajak Bawaslu, lapor polisi, ngajak semualah gitu, termasuk kayak ngajak pertahana gitu, itu nggak boleh," sebut dia.

"Come on, KPU itu tidak saja harus netral, tetapi nampak netral. Karena dia penyelenggara. Tidak boleh dia kelihatan kayak dikoordinir oleh pertahana gitu," lanjut Fahri.


Diberitakan, KPU telah melaporkan hoax tujuh kontainer surat suara tercoblos ke Bareskrim Polri. KPU menganggap kasus hoax yang menimpa KPU saat ini berlebihan.

"Kali ini kami menganggap isu yang sekarang sangat luar biasa berlebihan, maka kami merasa tidak cukup hanya menjawab dengan fakta dan data, tapi kami merasa perlu ini dilaporkan," ujar Ketua KPU Arief Budiman di Bareskrim Polri, gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).



Saksikan juga video 'Sindiran Pedas Ernest Prakasa untuk Paldo Maldini soal Hoax Surat Suara':

[Gambas:Video 20detik]


Fahri Kritik Respons KPU soal Hoax Surat Suara Tercoblos



(tsa/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads