Calon penumpang baik wisatawan maupun warga Karimunjawa bahkan rela antre di depan loket pembelian tiket sejak pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, ada sekitar 244 wisatawan yang tidak bisa pulang dan tertahan di Karimunjawa.
Salah seorang wisatawan asal Semarang, Sita Asri, saat dihubungi detikcom mengatakan antrean sudah mengular sejak pukul 09.00 WIB. Mereka khawatir kehabisan tiket karena KMP Siginjai hanya berkapasitas sekitar 260 penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa calon penumpang, katanya, ada yang menggunakan jasa antre dengan membayar Rp 10 ribu per tiket.
"Kalau harga tiket Rp 74.000, tapi tadi ada yang pakai jasa antre dengan membayar tambahan Rp 10 ribu," imbuhnya.
![]() |
Sita sempat tertahan di Karimunjawa beberapa waktu karena aktivitas penyeberanhan disetop akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk. Penyeberangan laut Karimunjawa-Jepara memang dihentikan sejak 31 Desember 2018 hingga 3 Januari 2019 kemarin.
"Saya berangkat ke Karimunjawa, Sabtu (29/12) dan rencana pulang tanggal 1 Januari. Tapi karena disetop akhirnya menunggu sampai hari ini," paparnya.
Maulana Yusuf, wisatawan lain menambahkan bahwa dirinya terpaksa cek out dari hotel dan menginap di rumah rekannya di Karimunjawa setelah sempat tertahan.
"Biaya pas-pasan, akhirnya menginap di rumah teman, meski sebelumnya menginap di hotel," tuturnya.
Sementara, Kepala UPP Syahbandar Kabupaten Jepara, Trijoto, menerangkan bahwa aktivitas penyeberangan kembali dibuka setelah BMKG mengumumkan resmi gelombang mulai turun dan aman untuk penyeberangan.
"Hari ini penyeberangan sudah mulai dibuka lagi baik KMP Siginjai maupun KMC Express Bahari," ungkapnya.
Untuk KMP Siginjai mampu menampung sekitar 260 penumpang sekali jalan. "Kapasitas Siginjai 260 penumpang," tandasnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini