Seperti dilansir AFP, Kamis (3/1/2018), pernyataan Jaksa Agung Saudi seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA) menyebut seluruh 11 terdakwa hadir bersama pengacara masing-masing dalam sidang perdana ini.
Namun hingga kini, nama-nama para terdakwa belum dirilis secara resmi oleh otoritas Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, jaksa Saudi menyebut bahwa pihaknya telah dua kali mengajukan permohonan resmi kepada Turki untuk mendapatkan bukti terkait kasus Khashoggi. Namun permohonan itu tidak mendapat tanggapan.
Diketahui bahwa Khashoggi yang seorang wartawan senior Saudi dan kolumnis The Washington Post, tewas dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. Tim intelijen Saudi beranggotakan 15 orang diduga kuat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Otoritas Saudi menyebut Khashoggi tewas dalam operasi 'liar' yang tujuan sebenarnya adalah memulangkan Khashoggi ke Saudi. Khashoggi yang kerap mengkritik kerajaan Saudi dan kebijakan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengasingkan diri ke Amerika Serikat beberapa tahun terakhir.
Otoritas Turki meyakini Khashoggi tewas dalam pembunuhan berencana. Disebutkan sejumlah pejabat Turki bahwa Khashoggi tewas dicekik dan jenazahnya dimutilasi. Keberadaan jenazah Khashoggi hingga kini masih misterius, dengan sejumlah spekulasi menyebut jenazahnya dilarutkan dalam zat asam.
Turki yang juga melakukan penyelidikan atas kasus Khashoggi, berupaya mengekstradisi para tersangka yang telah ditahan Saudi agar bisa diadili di Turki. Seruan-seruan Turki itu mendapat penolakan dari Saudi.
Saksikan juga video 'CCTV Ungkap Pria Misterius Bawa Kantong Diduga Jasad Khashoggi':
(nvc/rna)