Jokowi kerap 'curhat' soal dirinya yang sering difitnah berkaitan dengan PKI. Sementara itu, Prabowo sering membahas kebocoran uang negara, bahkan bicara kemungkinan negara bubar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo Bicara 'Bocor' sampai 'Indonesia Bubar'
Pernyataan Prabowo yang terbaru menyinggung soal pelayanan kesehatan di RS Cipto Mangunkusumo dalam ceramah akhir tahun di kediamannya, Hambalang, Bogor, Minggu (30/12/2018). Dia mengaku dapat laporan bahwa RSCM menggunakan selang pencucian darah secara bergantian hingga 40 orang.
"Bayangkan. Ini menurut saya, negara kita ini gagal melayani rakyat," ujar Prabowo seperti dikutip dari video acara tersebut yang diunggah di laman Facebook-nya. Video itu masih diunggah di akun Facebook Prabowo hingga Rabu (2/1/2019).
Masih dalam kesempatan yang sama, Prabowo berbicara tentang krisis air yang bakal dialami Indonesia pada tahun 2025. Tak hanya itu, dia juga berbicara tentang air laut yang bisa mencapai permukaan Jakarta tepatnya di Bundaran HI hingga impor BBM pada tahun 2025.
"Di Ibu Kota kita sendiri, di Tanjung Priok, yang tidak lebih satu jam dari Istana Presiden, 1,5 jam dari DPR, rakyat kita tidak dapat air bersih. Bahkan orang yang berada harus membeli air bersih," ujar Prabowo dalam video yang dipublikasikan di Facebook-nya.
Prabowo lantas meminta semua pihak mengantisipasi kemungkinan itu. Dia mengutip data PBB.
"PBB juga mengatakan tahun 2025 pantai utara Tanjung Priok itu airnya akan sampai di Bundaran HI. Tapi justru Menteri PUPR kabinet sekarang membenarkan saya. Memang ada peringatan dari PBB bahwa tahun 2025 air di pantai utara Jakarta akan masuk sampai ke Bundaran HI. Berapa puluh ribu orang nanti kehilangan rumahnya. Tahun 2025 itu tidak jauh dari sekarang," kata Prabowo.
Dia lalu menyebut Indonesia akan mengimpor 100 persen BBM pada tahun 2025. Bahkan angkanya mencapai 2 juta barel per hari yang diimpor.
"Tahun 2025 Indonesia akan impor 100 persen BBM, 100 persen kita habis, 100 persen, 2 juta barel sehari kita impor," ujarnya.
"Kalau tidak diantisipasi dari sekarang, tahun 2025, kita krisis air, permukaan air laut naik, dan krisis minyak," imbuh Prabowo.
Prabowo juga berbicara tentang 'kebocoran' dalam pidatonya itu. Dia mengungkit pernah diejek kala bicara soal kebocoran saat debat Pilpres 2014.
"Saya katakan kita hilang tiap tahun Rp 1.000 triliun. Dulu diejek saya, inget? Debat yang dulu waktu saya bicara kebocoran, he-he-he... ketawa. Kebocoran ketawa, saya diejek oleh media-media mainstream itu, bocor, bocor, bocor. Ternyata Menkeu pemerintahan ini, Brodjonegoro, mengakui. Saya bilang Rp 1.000 T, Brodjonegoro bilang bahkan di luar negeri nitip berapa, Rp 11.400 triliun. Menteri kabinet ini sendiri, kemudian Ibu Susi dari sektor ikan saja hilang Rp 3.000 triliun," ujar Prabowo.
Pada Oktober 2018, Prabowo pernah bilang sebaiknya gaji penegak hukum tinggi. Namun hal itu baru bisa dilakukan jika kekayaan Indonesia tak 'bocor', menurut Prabowo.
"Jadi rencana kita, kalau kita hemat, uang kita yang bocor, kita harus perbaiki gaji lembaga-lembaga yang penting. Hakim, jaksa, polisi. Gajinya harus cukup. Supaya tidak bisa disogok. Semua harus perbaiki," kata Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Soal bocor-bocor ini sebenarnya pernah ramai dalam debat Pilpres 2014. Prabowo membawa materi bocornya kekayaan negara yang disebutnya mencapai Rp 7.200 triliun saat debat Pilpres 2014.
Masih soal 'bocor', Prabowo juga bicara soal ini saat jadi pembicara dalam bedah buku 'Indonesia Paradoks' di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018). Menurut dia, ada penyimpangan kebijakan dari UUD 1945.
"Waktu saya bicara kebocoran Rp 1.000 triliun yang saya hitung, saya diejek, saya ditertawakan. Tapi saya tidak gentar. Baru ditertawakan. Belum ditembak oleh musuh," ujar Prabowo.
Prabowo juga pernah membahas Indonesia bisa punah. Pernyataan itu memang sebetulnya ditujukan ke kadernya saja, namun rekaman videonya telanjur viral.
"Kalau kita kalah, negara ini bisa punah. Karena elite Indonesia selalu mengecewakan, selalu gagal menjalankan amanah rakyat Indonesia. Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru, sistem yang salah," kata Prabowo saat menyampaikan pidato politiknya di Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).
Senada tapi tak sama, Prabowo bicara Indonesia bubar tahun 2030. Dia menyebut ada kajian yang menyebutkan soal itu. Belakangan diketahui, Prabowo mengutip novel 'Ghost Fleet', yang memang menggambarkan tak ada lagi negara Indonesia, salah satunya.
"Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa," tutur Prabowo dalam pidato yang diunggah akun Facebook resmi Gerindra.
![]() |
Di lain kesempatan, Prabowo juga bicara soal Indonesia bubar ketika menjadi pembicara di Universitas Indonesia. Di situlah Prabowo membeberkan bahwa sumber kajian yang dimaksud adalah novel 'Ghost Fleet'.
"'Ghost Fleet' ini novel, tapi ditulis dua ahli strategi dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya satu. Mereka ramalkan tahun 2030, Republik Indonesia sudah tidak ada lagi," kata Prabowo ketika menghadiri peresmian dan bedah buku 'Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo' pada 18 September 2017.
Jokowi Acap Kali Curhat Dituduh PKI hingga 'Membalas' Prabowo
Rival Prabowo, Jokowi, pun agaknya hanya bicara hal yang itu-itu saja. Jokowi adalah capres petahana untuk Pilpres 2019. Memang lebih banyak agenda Jokowi sebagai Presiden RI periode 2014-2019 ketimbang sebagai capres 2019.
Di luar pernyataan seputar program pemerintah, Jokowi kerap berbicara tentang fitnah yang ditujukan ke dirinya. Dia sering bicara tentang dirinya yang dituduh berkaitan dengan PKI.
"Terkait PKI, dulu nggak pernah sih. Saya dua kali di Solo nggak pernah isu itu ada. Gubernur, nggak pernah ada juga. Begitu masuk ke pilihan presiden, baru muncul di situ," ujar Jokowi saat menerima peserta konferensi mahasiswa nasional di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/12/2018).
Jokowi jadi Wali Kota Solo untuk periode pertama pada 2005 diusung PDI Perjuangan. Pada periode kedua tahun 2010, Jokowi, yang kembali berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo, diusung PDIP, PAN, dan PKS, memperoleh 90,09 persen suara.
Pada 2012, Jokowi lalu melangkah ke Pilgub DKI berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka diusung oleh PDIP dan Gerindra waktu itu.
Menurut Jokowi, isu PKI tak muncul ketika dirinya berlaga di kontes politik itu. Isu hoax tentang PKI baru muncul saat dirinya melangkah ke pilpres pada 2014 dan kini untuk Pilpres 2019.
Sebelumnya bahkan Jokowi sampai-sampai memakai diksi 'tabok', untuk mengungkapkan kejengkelannya itu. Tapi tema pembicaraannya masih seputar dirinya yang dituduh sebagai PKI.
"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," ujar Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11/2018).
Jokowi juga berbicara bahwa ada pihak yang mengaitkan dirinya dengan PKI sebelum itu. Spanduk yang memuat tulisan Jokowi PKI sebelumnya sempat terpasang di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Spanduk yang memuat tagar 'JKWBersamaPKI' hingga '2019 Tenggelamkan PKI' sudah dicopot warga. Penurunan spanduk itu dilakukan warga setelah Bawaslu menjelaskan potensi pelanggaran kampanye.
"Iya, tadi saya dapat info pertama, itu masuk ke pimpinan DKI, kemudian diarahkan ke Bawaslu, kemudian kita minta teman-teman di Tanah Abang untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Kemudian teman-teman Panwascam Tanah Abang dan kelurahan berkoordinasi dengan warga setempat," kata Ketua Bawaslu Jakarta Pusat Halman Muhdar kepada detikcom, Selasa (4/12/2018).
Ketika berbicara di hadapan pendukungnya dalam Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jokowi juga membahas tentang dirinya yang sering dituduh terkait PKI. Jokowi mengatakan isu antek asing kemudian gagal menggoyang dirinya. Namun isu serangan tak berhenti. Dia diisukan sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Ganti lagi, dia itu antek asing. Gagal, hilang lagi. Ganti lagi, isu PKI. Saya jawab saat itu, saya ke pesantren-pesantren, saya ngomong tahun '65 PKI dibubarkan saya baru berumur 3 atau 4 tahun. Masak ada PKI balita?" kata Jokowi.
Jokowi juga pernah membalas narasi yang dibangun Prabowo soal 'Indonesia bubar'. Bagi Jokowi, seharusnya optimisme yang dibangun.
"Kita memang harus tahan uji, harus tahan banting, harus kerja keras, harus berusaha. Jangan malah pesimis 2030 bubar!" kata Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018, yang dihadiri ribuan relawan, di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2018).
Beberapa bulan kemudian, Jokowi menyindir ada politikus yang suka menakut-nakuti. Dia bahkan memakai diksi 'sontoloyo' dan 'genderuwo'.
"Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran. Setelah takut yang kedua membuat sebuah ketidakpastian. Masyarakat menjadi, memang digiring untuk ke sana. Dan yang ketiga menjadi ragu-ragu masyarakat, benar nggak ya, benar nggak ya?" kata Jokowi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11/2018).
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Nggak benar kan? Itu sering saya sampaikan itu namanya 'politik genderuwo', menakut-nakuti," ujar dia.
Beberapa pekan sebelumnya, Jokowi bicara soal politikus sontoloyo. Agaknya saat itu kali pertama Jokowi mengeluarkan diksi kontroversial dalam pidatonya sebagai Presiden RI yang juga merupakan calon presiden petahana.
"Hati-hati, banyak politik yang baik-baik, tapi juga banyak sekali politik yang sontoloyo. Ini saya ngomong apa adanya saja sehingga mari kita saring, kita filter, mana yang betul dan mana yang tidak betul. Karena masyarakat saat ini semakin matang dalam berpolitik," kata Jokowi di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).
Rakyat Indonesia akan mencoblos salah satu di antara mereka dan pasangannya pada 17 April 2019. Akankah Jokowi dan Prabowo tetap bicara itu-itu saja hingga hari pencoblosan?
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini