"Tadi kita membahas mengenai North South Link (NS-Link) atau tol dalam kota mulai dari keluar Tol Saroja atau Tol Pasirkoja sampai ke Pusdai," ujar Oded usai pertemuan, Rabu (2/1/2018).
Oded menjelaskan pembangunan tol tersebut bekerja sama dengan Pemprov Jabar selaku pemilik jalan. Sementara Pemkot Bandung sebagai tuan rumah hanya membantu mengenai perizinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin sekarang ini yang ada pembangunan dari sini dulu (NS-Link). Kalau dikatakan butuh atau tidak butuh tol ini, nanti pada akhirnya terkoneksi. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi. Terpenting bagi Kota Bandung bisa dapat manfaat," kata Oded.
Dia berharap keberadaan tol tersebut bisa membawa dampak positif bagi Kota Bandung sesuai dengan misi Oded-Yana yakni pembangunan partisipatif anggaran termasuk dengan pihak ketiga.
Wakil Pimpinan Poyek CMLJ Tri Agus mengatakan untuk memulai pembangunan pihaknya harus memenuhi legalitas termasuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang kini sudah masuk draf di Pemprov Jabar.
Tri menjelaskan nantinya tol tersebut berupa elevated atau melayang di atas jalan. Sementara dari hasil pertemuan kali ini Pemkot Bandung meminta beberapa titik dibuat jalur bawah tanah.
"Itu kan masih usulan. Mungkin atau tidaknya (usulan underpass) nanti dikaji. Kalau memungkinkan dan itu yang terbaik, kita lakukan," katanya.
Rencananya tol dalam kota pertama di Kota Bandung itu tersambung mulai dari keluar Tol Pasirkoja, Jalan Peta, Jalan Laswi, Jalan Gatotsubroto, Jalan Pelajar Pejuang, Jalan Sukabumi, Jalan Supratman dan berakhir di Jalan Suci (Masjid Pusdai). (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini