"Kalau mengganggu, iya, sangat mengganggu," kata General Manager Airnav Makassar Novy Pantaryanto saat berbincang dengan detikcom, Rabu (2/1/2019).
Berkumpulnya awan kumulonimbus ini terjadi pada 1 Januari kemarin sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu, ada lima pesawat yang berputar-putar menunggu cuaca membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski awan hanya berjarak 500 meter dari permukaan tanah, aktivitas penerbangan tetap berjalan normal. Novy menyebut tidak ada penutupan bandara dalam kejadian itu. Pihaknya terus memandu pesawat terkait dengan ketinggian dan jarak pandang di darat.
"Sempat terjadi jarak pandang di bawah 500 meter dari batas 800 meter. Kita informasikan ke pilot dan semua keputusan berada di pilot pesawat," ujarnya.
"Yang berbahaya kalau memaksakan untuk mendarat bisa terjadi benturan yang luar biasa. Makanya pilot berputar karena terkait safety issue," sambungnya.
Karena itu, pesawat yang hendak berangkat harus tetap membawa bahan bakar cadangan agar, jika terjadi gangguan di bandara tujuan, pesawat dapat mendarat di bandara alternatif.
Saksikan juga video 'Awan Berombak di Langit Makassar yang Mencekam':
(fiq/asp)