Andi Arief Tantang Jokowi Donor Mata, Golkar Bicara Tangan Berlumur Darah

Andi Arief Tantang Jokowi Donor Mata, Golkar Bicara Tangan Berlumur Darah

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 31 Des 2018 18:37 WIB
Wasekjen Golkar Ace Hasan (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menantang Presiden Joko Widodo memberikan sebelah matanya kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, yang menjadi korban penyiraman air keras. Partai Golkar, yang mendukung Jokowi di 2019, membalasnya dengan bicara soal sosok yang tangannya berlumuran darah.

"Bicara pelanggaran HAM, sebaiknya Andi Arief memeriksa tangan siapa yang berlumuran darah, Jokowi atau Prabowo? Jokowi pemimpin sipil yang mengedepankan cara-cara demokratis, itu sudah terbukti," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Senin (31/12/2018).

Soal tangan berlumur darah ini dimaksud Ace adalah peristiwa penghilangan paksa aktivis pada 1998. Ace kemudian mengaitkan hal ini dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2004-2014. Menurut dia, SBY tak menuntaskan kasus itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbeda dengan Prabowo yang hidup dalam zaman otoriter Orde Baru yang kini hendak menjadi pemimpin. Andi Arief lupa siapa yang menghadang laju reformasi dengan penculikan aktivis mahasiswa. Apa itu tuntas di era 10 tahun Partai Demokrat, di mana Presiden SBY berkuasa? Harusnya Andi Arief berkoar saat itu, bukan saat ini saja," ujar Ace.

Tantangan Andi Arief kepada Jokowi itu disampaikan melalui akun Twitter-nya. Andi menantang Jokowi untuk memberikan sebelah matanya kepada Novel karena sampai saat ini pelaku terornya belum terungkap. Menurut Andi, percuma Jokowi punya mata tapi tak mampu menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

Novel Baswedan telah menanggapi tantangan Andi Arief. Menurut Novel, seharusnya Jokowi mau mengungkap pelaku yang menyerangnya.

Kembali ke Ace. Dia menilai Andi aneh karena baru lantang berbicara soal HAM dan keadilan saat ini. Ia menyebut Andi telah melupakan cita-cita reformasi sejak ikut mendukung Prabowo pada Pilpres 2019.



"Andi Arief 10 tahun menikmati kekuasaan semasa rezim SBY berkuasa. Sepuluh tahun tersebut, Andi Arief bungkam soal HAM dan keadilan untuk aktivis 98 yang hilang. Kini, bersama Prabowo, Andi Arief bicara HAM dengan kasus Novel Baswedan," kata Ace.

"Ini semakin menunjukkan posisi Andi Arief saat ini, bergabung bersama Prabowo telah membuktikan bahwa Andi Arief melupakan cita-cita reformasi, bahkan sekaligus melenyapkan cita-cita tersebut," imbuh dia.


Simak Juga 'Beragam Tanggapan soal Tantangan Donor Mata Andi Arief':

[Gambas:Video 20detik]


(tsa/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads