"Dilihat dari jumlah korbannya, jadi selang 2007 sampai 2018, tahun ini adalah tahun yang terbesar bencananya yang menimbulkan korban meninggal dunia paling banyak. Kerugian ekonominya juga paling besar. Jadi tahun 2018 ini bisa saya katakan sebagai tahun bencana ditinjau dari jumlah korban dari kerugian ditimbulkannya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jl Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun pada 2018 korban meninggal naik 984 persen, korban hilang naik 1.972 persen. Korban luka-luka naik 1.996 persen dan korban mengungsi dan terdampak juga naik 178 persen dan jumlah rumah rusak naik 1.341 persen, dan bencana 2018 ini adalah yang terbesar sejak tahun 2007 sampai 2018," tuturnya.
Sebaran korban terbanyak itu terjadi di lima daerah, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, dan Kalimantan Selatan. Sutopo menyebut wilayah paling banyak kena bencana ialah Pulau Jawa.
"Ini dari jumlah kejadiannya, mengapa paling banyak selalu Jawa? Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur karena penduduknya paling banyak di sana. Mereka tinggal di daerah daerah rawan bencana. Lima kabupaten terbanyak ada di Jawa Tengah, yaitu Cilacap, Wonogiri, dan Tangerang, satu di Jawa Barat adalah di Kabupaten Bogor satu lagi di Provinsi Banten, yaitu di Kabupaten Serang," lanjutnya.
Simak Juga 'BNPB Sebut Indonesia Rawan Bencana Saat Pemilu 2019':
(eva/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini