"Saya bilang kepada beliau, 'Pak Presiden, kalau pesantren-pesantren yang Wahabi dapat bantuan dari Saudi, kalau pesantren pesantren Syiah dapat bantuan dari Iran,'" ucap Ma'ruf sambil mengulas perbincangannya dengan Jokowi dalam acara istigasah untuk korban tsunami Selat Sunda, di Pondok Pesantren Malnu, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat inilah Ma'ruf mengusulkan pesantren Ahlussunnah Wal Jamaah bisa mendapatkan bantuan dari APBN.
"Pesantren-pesantren Ahlussunnah Wal Jamaah itu tak dapat bantuan dari mana-mana. Makanya pesantren-pesantren kita itu jelek-jelek, apa tidak mungkin itu dibantu melalui APBN?" ujar Ma'ruf.
Menurut dia, pemerintah mempunyai dana APBN sekitar Rp 400 triliun untuk alokasi di sektor pendidikan. Dari dana sektor pendidikan Rp 400 triliun bisa digunakan untuk membantu pesantren itu sekitar Rp 10 triliun.
"Apa tidak mungkin Rp 10 triliun atau Rp 20 triliun tiap tahun diberikan kepada pesantren? Beliau (Jokowi) langsung meresponsnya dengan baik, iya... iya... iya...," cerita Kiai Ma'ruf.
Ada pula pihak yang mengusulkan pembentukan kementerian urusan pesantren. Ma'ruf tidak setuju karena urusan pesantren cukup dikerjakan oleh direktorat jenderal.
"Ada juga yang bilang mengusulkan menteri urusan pesantren. Kalau saya sih paling tidak dirjen-lah. Dirjen yang ngurusin pesantren dulu supaya ada yang ngurusin pesantren," jelas Ma'ruf. (fai/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini