"Kita ingin pastikan, infrastruktur itu berguna bagi masyarakat. Makanya kita mau, sekarang tadinya macet, sekarang Jakarta-Surabaya 9 jam nggak macet. Kalau dulu selama tanggal 22 (Desember) sampai tanggal 2 (Januari), saya itu di jalan, nginep, nggak pulang ke rumah. Kalau ini, dua hari bisa di rumah, balik lagi," tuturnya di lokasi, Sabtu (29/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kalian kan sering dapat hoax, satu tentang utang yang berlebihan, yang kedua infrastruktur itu, apa saya makan infrastruktur? Nah, ini ada relevansinya dengan kita ke sini dan Anda (milenial) ikut. Indonesia melakukan ini, utang itu dengan suatu rasio yang dipertanggungjawabkan. Indonesia itu cuma 28 persen, Malaysia 38 persen, Brasil yang gila 200 sekian persen. Dan sesuai undang-undang, masih di bawah ketentuan, itu yang penting, ya," jelas dia.
Budi menjelaskan pemerintah berupaya melakukan pembangunan infrastruktur yang memiliki konektivitas dengan perkembangan sektor ekonomi. Dia ingin UKM bisa ikut diberdayakan sejalan dengan pembangunan infrastruktur.
"Saya di Nawacita itu punya tugas konektivitas. Tapi konektivitas seperti apa? Konektivitas yang deliver, artinya bermakna bagi masyarakat," kata dia. Jadi sekali lagi, saya ingin menjelaskan apa yang dilakukan Presiden untuk melakukan utang yang terukur, itu dibelanjakan secara benar, infrastruktur. Dan infrastruktur yang bermakna bagi masyarakat," sambung Budi. (idn/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini