Ditetapkan Darurat Bencana, Pemprov Banten Pertimbangkan Bikin Huntara

Ditetapkan Darurat Bencana, Pemprov Banten Pertimbangkan Bikin Huntara

Dwi Andayani - detikNews
Sabtu, 29 Des 2018 07:41 WIB
Foto: Antara Foto/Ardiansyah
Jakarta - Provinsi Banten ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana akibat tsunami Selat Sunda. Pemprov Banten mengatakan saat ini pihaknya tengah membahas perlu tidaknya membuat hunian sementara bagi korban tsunami.

"Kita merekap kerusakan-kerusakan rumah dan lain sebagainya, sampai kita haruskah membuat huntara atau hunian sementara nah itu sedang kita bahas," ujar Kabid Aplikasi, Informatika, dan Komunikasi Publik Pemprov Banten Amal Herawan Budhi, saat dihubungi detikcom, Jumat (28/12/2018).

Penetapan daerah tanggap darurat ini diakukan oleh Pemprov Banten dan diberlakukan selama 14 hari, terhitung sejak Kamis, 27 Desember 2018 hingga Rabu 9 Januari 2019. Penetapan tersebut mempertimbangkan dua keputusan pemda Pandeglang dan Serang yang telah menetapkan status tanggap darurat penanganan tsunami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Amal mengatakan nantinya usai status tanggap darurat diberlakukan maka Pemprov Banten akan melakukan penataan atau perbaikan. Diantaranya yaitu fasilitas umum hingga gedung pemerintahan.

"Tetap sesuai dengan penerapan-penerapan layaknya selesai bencana saja sampai penataan. Pertama dari fasilitas umum, dari gedung-gedung pemerintahan dan tadi dengan adanya kunjungan pak Mendagri itu juga memperkuat apa yang sudah kita lakukan," kata Amal.

"Jadi intinya untuk penanganan yang sifatnya fasilitas sosial umum itu harus segera diselesaikan terlebih dahulu," sambungnya.

Amal mengatakan penetapan status darurat bencana ini untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana susulan. Hal ini dikarenakan stunami seelumnya terjadi secara tiba-tiba.


"Ini hanya untuk menetapkan dalam rangka penataan-penataan, kewasapadaan terhadap hal-hal yang sifatnya susulan. Kemudian untuk Banten ada keunikan sendiri karena kita bisa katakan unpredictable karena kaya kemarin tidak ada gempa atau apa, tetapi tiba-tiba ada air pasang," tuturnya.

Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, paling tidak ada 14.587 orang yang harus mengungsi akibat tsunami tersebut. Data sementara, ada 526 unit rumah, 14 hotel, 60 warung kuliner bibir pantai, 215 gazebo, dan 44 unit perahu yang rusak.



Tonton juga video 'BNPB Terus Pantau Gunung Api di Bawah Laut Bengkulu':

[Gambas:Video 20detik]

(dwia/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads